CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA ELOK PART4

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA ELOK PART4

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA ELOK PART4, Hasrat-Bispak36 "Eh kalian review tidak, sang cebol barusan itu… matanya jelalatan selalu melihatin dadanya Cie Fifi… kurang ajar dech dasarnya", gerutu Sherly pada saat kami ketujuan parkir mobil.

"Zaman iya Sher? Saya gak lihat sich", bertanya Jenny.

"Kamu sich, yang dipandangin sekedar Eliza. Berhati-hati lho Jen, kelak yang cemburu bukan hanya saya saja lho!", kata Sherly dengan suara menarik.

"Kalian ini… apaan sich…", saya mengeluhkan geram meskipun sebetulnya hatiku suka sekali dengar seluruhnya ledekan mereka itu.

"Lhoo… kan memang betul, bukan saya saja yang dapat cemburu, namun yayangmu pun kan", goda Sherly kembali, serta Jenny turut ketawa melihatku gak dapat menjawab.

Habis dech saya, mereka berdua seperti bekerja bersama buat menghinaku habis habisan dari mulai kantin hingga ke parkir mobil. Tiada yang dapat kulakukan, saya telah tidak dapat membalasnya ujaran mereka dan pasrah saja dibarengi ke-2  pujaan hatiku ini, yang sampai hati membuatku lagi tersenyum malu sebagai berikut.

"Lhoo… Andy itu nungguin kamu sayang. Hayo, kalian janjian ya?", goda Sherly sewaktu kami udah dekat sama mobilku.

"Hai Andy… nungguin Eliza ya… nih kukembalikan dech Elizanya", Jenny menegur Andy sekalian menghina kami berdua.

"Hai Eliza… hai Jenny… Sherly…", sapa Andy yang lantas menunduk malu, karena mungkin ledekan Jenny itu.

"Hai pun Andy… Eh Eliza, kamu kok diam saja sich?", Sherly langsung menghinaku sesudah membalasnya panggilan Andy.

Sekarang saya cuma dapat turut menunduk malu. Dikarenakan Jenny serta Sherly, saat ini lidahku rasanya kelu bahkan juga cuma untuk menegur Andy.

"Ya telah dech, kami titip Eliza sama kamu ya Andy. Tidak boleh dilenyapkan lho!", kata Jenny yang tau-tau suara suaranya jadi galak.

"I… Iya", jawab Andy dengan suara lambat.

"Awas kalaupun kamu hingga melenyapkan Eliza, Andy", kata Sherly dengan sama galaknya.

"I… Iya…", Andy menjawab kembali dengan nada sepelan barusan.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA ELOK PART4

Mukaku rasanya betul-betul panas. Entahlah, barangkali mukaku udah semerah kepiting rebus. Saya memandang mereka berdua dengan geram berbaur puas dan malu, tetapi mereka berdua berlaku seakan gak ada apa-apa sampai saya jadi kian gaungs dari mereka berdua.

"Ya sudah Eliza, saya pulang dahulu ya, bentar kembali saya les sama Cie Stefanny tuch. Andy, saya pulang dahulu ya", kata Jenny yang mengedipkan matanya dengan lucu sekalian mengangkat tangan.

"Saya turut kamu saja ya Jen. Dah, Eliza… Dah Andy…", kata Sherly yang angkat tangannya.

Saya balas lambaikan tangan sesaat dari mereka berdua. Saat sebelum saya kembali menunduk malu, saya menyaksikan sesaat, rupanya Andy pula angkat tangannya pada Jenny serta Sherly.

Diam diam saya berasa sedikit iri mengandaikan apa yang kurang lebih hendak terjadi dalam rumah Jenny seusai ini. Apa lagi Sherly ikut serta kesana. Kemungkinan Sherly serta Jenny bakal ajak Cie Stefanny bermesraan atau juga bercinta, serta perlahan-lahan nafsuku mulai naik memikirkan semuanya itu.

Tetapi saya sadar saya gak boleh mengandaikan banyak hal yang dapat memunculkan nafsuku saat saya masih di sini bersama Andy, karena saya gak mau membuat malu diriku sendiri. Apalagi saya tidak boleh kehilangan fokusku saat ini. Saya gak pengin Andy mengira saya tidak perhatian kepadanya kalaupun selanjutnya obrolanku tidak menyambung lantaran pikiranku yang melayang-layang ke mana-mana.

"Hai Eliza…", Andy menyapaku kembali benar di saat saya memandang Andy.

"Hai  Andy…", sekali ini saya dapat balas menegur, walau dengan hati yang berdebar-debar tidak karuan.

Kami kembali tercenung sekejap lama waktunya. Saya coba cairkan keadaan yang canggung ini.

"Andy, kamu betul sedang nungguin saya?", saya menanyakan pada Andy.

Andy tersenyum malu serta mengacaukank.

"Mengapa?", tanyaku dengan penuh rasa mau ketahui apa lebih kurang jawaban Andy.

"Aku… aku…", Andy tergagap was-was.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya tersenyum geli menyaksikan kekhawatiran Andy. Kendati pun tentunya saya terasa puas, tetapi saya mulai ingin tahu kenapa Andy menantiku di sini. Apa Andy mau menuturkan suatu padaku?

Kembali kembali saya mengeluh dalam hati, dengan seluruhnya perhatian yang dikasihkan Andy padaku ini, tetap kami ini belum juga dengan status sepasang pacar.

Walaupun demikian, besar keinginanku jika dalam saat dekat kami berdua dapat betul-betul jadian, dan… dan…

"Eliza… eeh… kelak malam… bisa saya telephone kamu?", bertanya Andy membubarkan lamunanku.

Saya berasa seperti tersambar petir pada siang hari yang sangat ceria ini, lalu hatiku rasanya seperti disiram air es yang benar-benar dingin. Nyaris saja saya tak sadar diri, serta saya hampir tidak yakin dengan pendengaranku.

Tapi… oh, terima kasih Tuhan… berikut waktu yang kutunggu nanti sejak mulai saya bersua serta kenal Andy di kelas 1 SMA. Selanjutnya Andy mulai berani jelas terangan usaha dekatiku, serta saya mulai berani mengharap, mudah-mudahan mimpi elokku akan selekasnya terkabulkan.

"Bisa", saya menjawab sembari menunduk, dan saat ini tukar saya yang tersenyum malu berbaur rasa puas yang benar-benar sangatlah.

"Kalaupun gitu… saya malam nanti telpon kamu ya… jam delapan malam bisa Eliza?", bertanya Andy kembali.

"Iya… jam delapan malam boleh… aku… saya nantikan ya", saya berucap perlahan, serta mukaku berasa panas.

"Iya… jam delapan malam", kata Andy.

Jantungku berdegap dengan cepat, sampai sampai rasanya saya dapat dengar degup jantungku sendiri. Ini ialah suatu janji yang menyenangkan untukku.

"Saya pulang dahulu ya Andy…", saya minta pamit pada Andy sesudah kembali lagi kami termenung lumayan lama.

"Oh iya… saya pula pulang dahulu Eliza. Take care ya…", kata Andy.

"Iya, kamu pun take care ya Andy…", kataku dengan jantung yang kembali berdegap cepat.

Saya masuk ke mobilku selesai sama sama mengangkat tangan dengan Andy. Sekarang saya diperjalanan pulang, dengan hati yang paling berbahagia. Andy akan menghubungiku malam nanti, tidak tahu apa yang bisa kami bahas.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Yang pasti ini hari saya suka sekali, serta saya sudah tidak sabar tunggu waktu ini berputar-putar hingga jam delapan kelak, mendatangkan saat yang bagus bagiku.

V. Kenakalanku Bersambung

Saya mendesak klakson mobilku 1 kali saat saya udah ada di muka pintu gerbang rumahku. Tidak beberapa lama kemudian saya memandang Wawan yang membuka pintu bagiku, serta saya jadi terpikir keusilanku barusan pagi. Saya meredam napas sembari masukkan mobilku ke garasi, siap-siap terima nasibku.

Namun saya sedikit kaget lihat ada mobil kokoku di garasi. Dan sewaktu saya menyaksikan kokoku ada pada dalam mobilnya, yang nampaknya repot mengutak atik suatu di mobilnya, saya bernafas lega. Tiga pejantan yang nyata menyimpan sakit hati padaku itu gak bakal seberani itu buat menyentuhku pada saat ada kokoku di sini.

Karena itu saya turun dengan enjoy, serta merapat mengarah kokoku yang repot di mobilnya. Saya memandang Wawan yang menatapku dengan penuh hasrat, serta saya meleletkan lidah kepadanya dengan tenang tiada takut bakal diapa apakan olehnya. Serta saat ini saya udah ada di dalam samping kokoku.

"Halo ko… diapain kembali sich mobilnya?", saya menegur kokoku.

"Oh… kembali masang CD lagu baru nih", jawab kokoku.

"Lagunya siapa… saya pengin donk", saya mulai merengek-rengek.

"Iya iya saya membeli dua kok. Nih satunya", kata kokoku yang keluar mobilnya dan berikan satu kotak CD yang terbungkus ini padaku, Kedengarannya kokoku telah usai menempatkan CD lagu baru itu di CD changer mobilnya.

"Terima kasih ya ko", kataku dengan suka dan menimang-nimang nimang CD itu, lantas mulai membaca lihat judul lagu yang ada pada CD itu.

"Iya iya… marilah makan dahulu, saya udah lapar nih", kata kokoku sembari merecoki rambutku sampai jadi sedikit awut awutan semacam ini.

"Iih… apaan sich", saya bersungut-sungut dan menguber kokoku yang udah larikan diri ke dalam. 

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA ELOK PART4

Sekianlah kalaupun saya berbicara kokoku, kami kerap jadi sedikit ribut dalam gurau seperti berikut. Lantas kami makan bersama sembari sama sama ceritakan banyak perihal yang baru kami alami.  Tentunya saya tak segila itu buat bercerita seluruh kegiatan seksual yang kualami pada kokoku.

"Me, saya kelak dibutuhkan handycam. Ada pada kamu kan me?", bertanya kokoku di saat kami udah tuntas makan.

"Oh iya… sesaat saya ambilkan ya ko", kataku sembari membersihkan tanganku.

"Aku segera turut saja ke kamarmu me, sekaligus meriksa anti virus di komputermu", kata kokoku.

"Ok dech", kataku dan saya tunggu kokoku tuntas membersihkan tangan, lalu kami sama-sama ke atas ketujuan kamarku sekalian kadangkala sama sama menghina, dan sekali ini saya yang menang demikian saya memanfaatkan Cie Stefanny sebagai bahan ledekan.

Saya melepaskan sepatu serta kaus kakiku, yang setelah itu semua kutaruh di almari sepatu. Saya jadi terkenang tempo hari, saat Jenny dan Sherly ada mengantarku dan lihat sepatu Cie Stefanny.

Sebentar jantungku berdegap kuat. Tiba-tiba saya terasa takut mengayalkan apa reaksi kokoku bila dia menyaksikan Cie Stefanny tertidur di dipan kamarku pada kondisi telanjang bundar. Namun aku segera kembali tenang sewaktu saya sadar jika tidak ada sepatu siapa saja yang di muka pintu kamarku.

Dalam kamar, saya menghidupkan AC serta buka korden jendela. Sesudah kokoku menata anti virus di komputerku serta handycam itu kuberikan kepadanya, kokoku mohon pamit padaku, ujarnya pengin temani papi mama. Mereka akan pulang hari Minggu kelak, yang kemungkinan besar mereka pulang saat malam hari pada umumnya.

Sekalian tutup pintu sehabis kokoku telah keluar kamarku, saya mulai berpikiran, bermakna saya sendirian hingga esok malam. Dan saya tahu saya mustahil dapat lolos dari gempuran tiga pejantan di rumahku ini jika saya gak mengancing diri di kamarku.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Tetapi saya kebingungan pun pikirkan apa yang perlu kulakukan waktu saya harus makan nanti malam. Entahlah, kemungkinan saya harus meredam lapar malam nanti. Yah, menganggapnya saja diet.

Karenanya saya mengamankan pintu kamarku, namun suatu ketukan ketika saya masih sedekat ini dengan pintu kamarku membuatku menjerit terkejut.

"Me, ada apakah?  Ini barusan saya lupa kalaupun saya bawain kamu roti tawar dan keju kegemaranmu", kudengar suara kokoku dari balik pintu.

Saya buka pintu lalu saya menghambur dan merengkuh kokoku dengan lega. Jantungku berdegap kuat, serta saya usaha menyantaikan diriku dengan menyelinapkan mukaku di dada kokoku yang cukup bagian ini.

Kokoku balas memegang badanku secara halus, dan saya selalu diam dalam dekapan kokoku.

"Me, ada apakah?  Barusan kamu kok hingga menjerit sesuai itu?", bertanya kokoku dengan terheran-heran.

"Aku… anu… memang siapakah yang tidak terkejut kalaupun pintu yang baru kukunci telah diketok semacam itu?", saya tidak setuju serta mendangak melihat kokoku, serta saya memasangkan muka cemberut.

"Ooh… sorry dech kalaupun getho", kata kokoku lalu membelai rambutku dengan sayang.

Saya suka sekali dengan perbuatan halus kokoku ini. Saya kembali menyelusupkan mukaku ke dada kokoku, dan saya rasa aman ada di dalam dekapan kokoku.

Sebetulnya saya tidak mau membebaskan kokoku pergi, saya pengin nikmati perasaan aman ini. Namun saya takut kokoku justru berprasangka buruk dengan sikapku.

Jadi dengan berat hati saya melepas dekapanku di kokoku, lalu saya terima roti pemberian kokoku, sudah pasti tidak lupa saya berterimakasih kepadanya.

Sesudah kokoku keluar kamar, saya kembali menutup pintu kamarku biar saat nanti kokoku udah pergi, saya udah aman. Sedikitnya siang ini saya bebas dari problem pak Bijakin, Wawan serta Suwito yang tentu gak ikhlas membiarkanku tidak bekerja.

Dan roti yang diberi kokoku ini jelas dapat selamatkanku dari rasa lapar di saat kelak saya harus terpenjara dalam kamarku sendiri, buat menghindar hasrat tiga pejantan itu.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA ELOK PART4

Saat ini saya pengin tidur siang barang tidak lama, agar malam nanti saya tak lelah atau mengantuk waktu Andy mengontakku. Serta sudah pasti saya tidak ingin lekas tidur demikian saja, saya mau tubuhku bersih maka dari itu saya dapat tidur secara nyaman.

Karena itu saya siap-siap untuk lekas mandi. Sekalian menenteng handuk, saya ke kamar mandiku untuk menyediakan air hangat di shower dengan memutar handel keran ke yang kebanyakan.

Seusai saya berasa air yang memancar dari shower ini tidak sangat dingin, dengan rileks saya menanggalkan pakaian serta rok seragam sekolahku, pun bra serta celana dalamku, lalu semua kutaruh dalam keranjang busana kotor.

Saya mengancing pintu kamar mandiku dan saya lekas berdiri di bawah siraman shower air hangat ini sampai rasa penat yang menimpa badanku sedikit terobati.

Sehabis seluruhnya badanku basah, saya mulai memberikan hati badanku dengan cairan sabun mandiku yang halus, namun saya jadi menggigit bibirku sendiri waktu saya menyabuni ke-2  payudaraku.

Seringkali telapak tanganku menyenggol puting payudaraku tiada menyengaja waktu saya mencuci ke-2  payudaraku, dan dari awalannya yang tak berencana itu sekarang saya sendiri yang malahan menyengaja sentuh serta merayu ke-2  puting payudaraku sendiri.

"Mmmh…", saya mengerang nikmati rasa panas yang mulai menjalari badanku.

Sekarang saya mulai meremas halus ke-2  payudaraku sendiri, sekalian mengandaikan Andy tengah mencumbu dan memanjakanku dengan mesra di kamar mandiku saat ini.

"Mmmh…", saya kembali mengerang dengan napas mengincar, sekalian pejamkan mataku serta nikmati fantasy liar yang penuhi pikiranku ini.

"Ohh… Andy…", saya mendesah, serta sejalan nafsuku yang tambah menggelegak, saya mulai meraba bibir vaginaku sendiri.

Semua rabaan dan penekanan yang kulakukan di bibir vaginaku dengan jemari jari tanganku ini membuatku mulai terlepas kontrol. Saya memikirkan Andy sedang mencumbuiku dengan mesra, pula lagi meraba dan meremas ke-2  payudaraku secara halus semacam ini.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Hasratku telah memulai kuasai diriku. Tanganku seperti bergerak sendiri, mencelupkan jemari telunjuk kananku ke lubang vaginaku. Rasa nikmat waktu jemari tanganku menarik lubang vaginaku sendiri membuatku mengandaikan Andy meniduriku dengan penuh cinta di kamar mandiku kini.

"Mmm… ssshh…", saya mendesah, mendesah, serta menggelinjang perlahan-lahan di bawah siraman air hangat yang nyaman ini, sekalian nikmati nakalnya jemari tanganku yang merayu lubang vaginaku sendiri serta saya lagi mengandaikan Andy yang mengerjakan semuanya ini padaku.

Rasa panas mulai menjalari sekujur badanku, serta napasku kian gak memiliki aturan. Saya pejamkan mataku serta ke-2  pahaku ini kurapatkan semaksimal mungkin nikmati tiap-tiap renyutan yang memunculkan rasa nyeri pada lubang vaginaku.

Desahanku telah memulai berganti menjadi  dengusan, serta selang beberapa saat badanku tersentak sentak diterpa orgasme.

"Andyyy…", saya mengerang panjang, tidak kuat kembali terima seluruh kesan ini, serta saya menarik jemari telunjuk kananku dari capitan lubang vaginaku.

Dengan napas tersengal, saya memandang ke wilayah selangkanganku, di mana cairan cintaku lagi merembes membasahi ke-2  pahaku. Ke-2  betisku kembali berasa pegal karena kenakalanku ini, serta tenagaku kembali lagi seperti musnah demikian saja entahlah ke mana.

"Duh… saya ini mengapa sich… kok jadi seperti ini…", saya mengeluhkan perlahan mencegah malu memahami kalaupun saya baru-baru ini bermasturbasi sekalian mengayalkan Andy, serta saya usaha tekan gairah birahiku ini.

Perlahan-lahan saya mulai sembuh dari kondisi terangsang ini, serta orgasmeku juga berkurang. Rambutku jadi basah seluruh, dan saya menetapkan untuk keramas sekaligus. Gak lupa saya bersihkan lubang vaginaku barusan sempat disanggupi cairan cintaku ini, serta sekarang saya telah berasa nyaman dengan badanku.

Seterusnya saya menghanduki rambut serta badanku sampai kering, lalu saya membelitkan handuk ini sampai tutup 1/2 sisi payudaraku hingga sampai ke 1/2 pahaku.

Serta saya baru keluar kamar mandiku, sewaktu saya hampir menjerit di saat saya menyaksikan bayang-bayang sebagian orang di jendela kamarku barusan kordennya tidak kututup.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA ELOK PART4

"Kalian ini telah edan ya!", saya 1/2 menghardik pada Wawan dan Suwito yang asyik melihatiku dari jendela kamarku

Saya sebetulnya bukan tak ingat kalaupun badanku ini telah berkali kali dicicipi serta dijarah habis oleh mereka. Tentu bertelanjang badan dihadapan mereka udah bukanlah soal yang fantastis, manalagi kini badanku masih terlilit handuk mandiku. Namun tidak tahu mengapa, waktu ini saya terasa dongkol diintip oleh mereka seperti berikut.

Wawan dan Suwito bersikap gak dengar kata kataku, dan mereka berdua menyimpan tangan mereka di dalam telinga mereka sembari buka mulut mereka, seakan mau saya mengulang kata kataku, sampai saya tambah jengkel. Lihat sikap mereka ini saya tahu kokoku tentu sudah pergi. Bila kokoku belum pergi, mustahil mereka berani kurang ajar seperti berikut padaku.

Saya mengambil langkah ke jendela serta bakal tutup korden jendela kamarku ini, sewaktu tau-tau tersirat sebuah gagasan yang membuatku ingin ketawa.

Memandang mereka terus melihatiku begitu, saya bukanlah menutupkan korden jendela kamarku, namun saya jadi mengendurkan handuk yang membalut badanku, serta dengan perlahan-lahan saya turunkan handuk ini.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama