CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA ELOK PART8

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA ELOK PART8

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA ELOK PART8, Hasrat-Bispak36 Tau-tau saya jadi ingin mengetahui apa yang terjadi padaku barusan saat saya tidak sadarkan diri. Jadi saya ambil mobile-phoneku, dan mengontak telpon rumahku.

"Mbak Ika ya?", tanyaku saat saya dengar suara Sulikah.

"Iya non, saya", jawab Sulikah.

"Tolong panggilin Wawan atau Suwito, atau pak Bijakin pun bisa", kataku lambat.

"Iya non…", Sulikah menyepakati, serta kudengar suara gagang telephone yang ditempatkan.

Sejenak saya menanti, dan sesudah saya dengar nada Wawan, saya selekasnya bertanya tujuanku.

"Wan, barusan saya kamu apain saja waktu saya semaput?", tanyaku ketus.

"Eh… itu non… saya…", Wawan tergagap dengar pertanyaanku.

Saya diam menanti Wawan mengatakan kelakuannya.

"Barusan non tau-tau tak sadar diri. Saya dan seluruhnya hingga sampai terkejut non, lagi kami semua coba bangunin non Eliza, namun hingga kurang lebih sepuluh menit juga non masih tetap tidak sadar", kata Wawan.

"Eh, sepuluh menit… memang saya itu kalian apain saja?", tanyaku mau tahu.

"Ya, jujur saja sebelumnya saya serta yang lainnya menduga non pura pura. Saya coba mengelitiki pinggang non, namun non diam saja. Selalu saya celupin jemari saya ke memek non, namun non masih tidak sadar, jadi Suwito serta Bijaksanain  saya suruh tolong bangunin non. Lagi mereka ngeremasin susu non Eliza. Sampai memeknya non itu saya aduk aduk gunakan dua jemari, tetapi sia-sia saja…", narasi Wawan panjang lebar.

"Dasar kurang ajar. Telah mengetahui saya semaput, malahan diedel edel seperi itu. Lagi setelah itu bagaimana ceritanya sampai Cie Natalia hadir?", dengan sedikit dongkol saya kembali bertanya kelanjutan peristiwanya, tetapi saat ini saya malahan terangsang memikirkan kelakuan mereka bertiga itu.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA ELOK PART8

"Yah non… barusan saja saya was-was simak non tidak sadar. Jika tahu non tidak apa apa dan nanti bakalan sadar kembali, ya saya terusin saja main sama non hingga suka. Belumlah lagi Suwito serta Berbudiin yang ngomel gak sempat bisa sisi, saat ini mereka …", kata Wawan yang saat ini justru dapat bisanya lagi cerita sekalian menggerundel.

Tetapi hatiku bertambah tersengat dengar narasi Wawan. Napasku sedikit mengincar mengayalkan mereka bertiga yang jadi repot menjarah badanku tanpa ada peduli kalau nona majikan mereka ini tengah jatuh semaput.

Pikiranku sedikit melayang-layang, dan saya bakal meraba maupun membelai wilayah selangkanganku sendiri waktu klakson mobil berada di belakang menyadarkanku dan membuatku terkaget 1/2 mati. Karenanya saya meluncurkan mobilku serta meminggir sementara, lantaran saya risau pikiranku kembali rusuh sewaktu dengar kelanjutan narasi Wawan.

Untung saja rupanya barusan saya sedang stop di lampu merah sewaktu saya terbujuk kalimat Wawan barusan. Dan yang lebih berarti, untung saja barusan itu saya gak hingga telanjur bermasturbasi di muka umum.

Saya gak berani mengayalkan peluang ada orang yang melihatku pas saya lakukan perbuatan segila itu, yang kemungkinan memberi peluang ke orang itu untuk meningkatkan kemalangan dalam hidupku. Sudah banyak pejantan dalam hidupku yang memperbudak diriku ini.

"Heh… kurang ajar! Telah udah! Gak boleh melebar selalu! Ditanyakan bab Cie Natalia kok…", dengan sedikit menghardik buat menyingkirkan nafsu birahi yang menghinggapiku, saya memohon Wawan meneruskan ceritanya sehabis kupastikan status mobilku aman ditepi jalan ini.

"Nach kami jadi semakin kebingungan, pengin membawa non ke dokter, kami takut diberikan pertanyaan tanyain, lagian kami kan tidak punyai uang non. Terus bertepatan non Natalia telpon, nanyain non. Kami ngomong saja non Eliza kembali sakit, serta saat ini kembali tidur.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Terus non Natalia katakan kembali perjalanan ke rumah non Eliza . Maka kami membawa non ke kamar non, dan setelah Sulikah pakaikan pakaian tidur non, kami baringkan non di dipan, lalu tunggu non Natalia hadir. Demikian ceritanya non", kata Wawan.

Saya diam dengar kata-kata mereka. Untung saja mereka menggunakankan busana tidurku barusan, jadi saya gak hingga sampai diketemukan pada situasi telanjang bundar oleh Cie Natalia.

Dan karena saya sudah ketahui terkait semuanya yang ingin kuketahui, karena itu saya memutuskan untuk tutup telephone.

"Ya udah bila begitu. Ini hari saya tidak pulang, jadi gak butuh dinantiin. Telah dahulu Wan…", kataku serta saya akan menekan tombol end call sewaktu kudengar suara Wawan panggil manggilku.

"Manalagi sich Wan?", tanyaku ketus.

"Non, kapan pulang? Rindu sama memek non…", kata Wawan.

"Hilang ingatan!", saya memarahi dan tombol end call itu langsung kutekan.

VIII. Di Rumah Cie Natalia

Saya kembali meluncurkan mobilku dengan rada cepat buat susul mobil Cie Natalia. Pada akhirnya kami hingga sampai dalam rumah Cie Natalia kira-kira jam delapan kurang sepuluh menit.

"Eliza, kelak kamu tidur di kamar Cie Cie saja ya", kata Cie Natalia.

Saya mengacaukank menyetujui. Dengan ditolong Cie Natalia, pada akhirnya seluruh barangku udah ada pada kamar Cie Natalia. Sudah pasti sandal serta sepatuku tidak turut masuk, kutaruh di rack sepatu yang siap dari sisi kamar Cie Natalia.

"Eliza, kelak saja merapikan barang barangnya. Bertepatan Cie Cie ingin pergi tonton sama rekan-rekan, kamu pengin gak turut Cie Cie pergi lihat?", bertanya Cie Natalia sewaktu saya mulai mengatur barang bawaanku.

Saya sedikit kuatir. Saya sedang tunggu telephone Andy. Kalaupun saya turut Cie Natalia, saya tidak segera akan berkata dengan lepas pada Andy. Tetapi saya tidak dapat mendapati argumen yang baik, jadi saya memutus untuk bicara terang-terangan pada Cie Natalia.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA ELOK PART8

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


"Thanks ya Cie, namun sorry Eliza gak dapat turut. Eliza kembali nungguin kawan Eliza yang janji pengen telpon secepatnya", dengan enggan saya terpaksa sekali menampik ajakan Cie Natalia.

"Janji telephone? Waktu sama rekan? Hayo… rekan apa kawan nih?", goda Cie Natalia.

Saya cuma dapat menunduk sembari tersenyum malu.

"Tidak apa apa Eliza, Cie Cie tahu kok. Ya telah, Cie Cie pergi dahulu ya Eliza", Cie Natalia minta pamit padaku.

"Iya, thanks ya Cie…", saya mengacauk puas.

Pendek kata, pada akhirnya Cie Natalia pergi bersama rekan temannya, sementara itu saya santai di kamar Cie Natalia, sendirian.

Akan tetapi saya gak kesepian, karena Andy menghubungiku pada pukul delapan malam. Serta bercakap dengan Andy nyata-nyata membahagiakan. Saya tidak mengira Andy yang pendiam itu rupanya pintar melucu dan kerap membuatku ketawa.

Kami membahas beberapa perihal, serta sama-sama menceritakan terpenting perihal beberapa insiden di kelas kami masing-masing. Tidak berasa kami mengobrol hingga jam sebelas malam. Sebetulnya kami sama-sama belum mengantuk, atau sekurang-kurangnya saya belum berasa mengantuk.

Namun saya gak nikmat sebab Andy udah menghubungiku kelamaan, kasihan pula jika pulsanya habis bertambah banyak. Toh saya kan tetap bisa bersua dengan Andy tiap-tiap hari di sekolah? Juga, esok saya dapat bersua dengan Andy di gereja jika saya ada untuk kebaktian yang mulai pada waktu 1/2 sepuluh siang.

"Andy, sudah malam nih… aku…", rasanya malas , namun saya terpaksa sekali menuturkan ini.

"Oh iya… telah malam… tetapi esok saya bisa telephone kamu kembali ya Eliza?", bertanya Andy yang dari suara suaranya saya tahu dia demikian mengharap, membuatku tersenyum berbahagia.

"Mmm… bisa kok", jawabku malu-malu, serta hatiku puas sekali.

Kami berdua saling sempat termenung sejenak.

"Eliza, thanks ya telah nemenin saya bercakap", kata Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Tidak apa Andy, saya sukai kok eh… bercakap sama kamu…", mukaku berasa panas di saat saya sampaikan ucapan kata senang barusan.

"Mm… bila begitu sudah dahulu dech Eliza… hingga sampai esok ya… bye bye…", Andy minta pamit padaku.

"Iya… hingga esok Andy… bye", kataku tutup perbincangan kami.

Saya memencet tombol end call, dan sembari tersenyum senyuman saya mengatur barang bawaanku. Saya puas sekali. Saya mengharapkan Andy memang sungguh-sungguh menggemariku. Saya mengharap gak lama kembali kami berdua betul betul… oh… apa saya salah bila saya mengharapkan Andy betul-betul jadi pujaan hatiku?

Selesai seluruhnya tuntas, saya berpindah busana tidur. Kemeja kotorku udah kutaruh di kantung plastik yang kusiapkan. Saat ini saya tunggu Cie Natalia pulang. Sempat terbayang di pikiranku, apa ya yang telah dilakukan Jenny, Sherly dan Cie Stefanny sepanjang hari ini?

Apa mereka bertiga sama sama bercinta? Saya terpikir dapat nasib jelek yang mengenai diriku sewaktu saya mesti pasrah ditiduri oleh 5 orang karyawan di dalam rumah Jenny itu. Apa Sherly dan Cie Stefanny harus juga layani semua?

Tiba-tiba saya sadar bakal gempuran hasrat yang menyerang badanku pada saat saya memikirkan semuanya, jadi saya usaha mengarahkan pikiranku dari 3 pacarku itu dengan menyaksikan TV. Tetapi sesudah cukup lama saya lihat TV di kamar Cie Natalia ini, tiba-tiba saja saya mulai mengantuk.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA ELOK PART8

Kupikir Cie Natalia gak akan berkeberatan bila saya tidur lebih dulu. Serta saya udah malas untuk ingat ingat terkait momen apa yang sudah menempaku sepanjang hari ini. Karenanya saya mematikan TV itu dan saya tiduran disamping kiri dipan Cie Natalia, coba istirahatkan badanku dari hari hari yang dipenuhi dengan kegiatan sex ini.

Sempat tebersit dalam pikiranku, barusan saya belum mengontak papi mamaku.

Namun, ah… mereka pasti juga belum pulang ini hari, jadi kupikir tidak apa apa kalaupun esok saja saya baru memberitahu mereka. Toh saya bermalam dalam rumah famili sendiri. Bahkan saya sangat mengantuk dan ke-2  mataku yang terpejam ini berasa berat sekali untuk kubuka.

‘klik…', buram samar saya sempat dengar bunyi handel pintu kamar ini yang dibuka satu orang.

Pastilah itu Cie Natalia yang anyar pulang. Namun saya udah sangat malas buat kembali bangun cuma buat menegur Cie Natalia. Saya lagi pejamkan mataku, serta tidak lama setalah itu saya udah tertidur lelap.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama