CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA ELOK

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA ELOK

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA ELOK, Hasrat-Bispak36 Sudah berapa menit saya terjaga dari tidurku. Biarpun saya telah terasa cukup lebih enak, saya masih ingin bermalas-malasan, serta biarkan badanku yang telanjang bundar serta terselinap dalam bedcover ini masih tetap terbujur, nikmati empuknya ranjangku. Kadangkala saya menciumi rambutku yang terbentang di atas bantalku ini, nikmati lembutnya rambutku dan wanginya berbau rambutku ini.

Dan saya telah kembali tersenyum senyuman sendiri lantaran saya terlintas momen dalam hari tempo hari bersama Andy, dimulai dari sikap canggungnya di sekolah waktu temaniku hingga balik ke kelasku, dan yang sangat membuatku berbahagia merupakan SMS Andy malam harinya, yang mengingatiku supaya lekas istirahat serta tidur karena ia paham saya kelelahan.

Akan tetapi, Andy tahunya saya kepayahan sebab belajar hingga malam, tidak dikarenakan ngeseks berkali kali semenjak tempo hari lusa. Saya melihat jam kamarku, nyatanya udah jam 5:10 pagi. Karena itu saya menarik napas panjang, siap-siap melalui ini hari yang entahlah dapat memberi warna manalagi di kehidupanku.

"Auw…", saya mengeluhkan perlahan-lahan di saat saya melangkah kakiku ke kamar mandi.

Ke-2  betisku masih berasa demikian pegal saat kupakai jalan, sampai lubang vaginaku terkadang berasa sedikit nyeri. Nyatanya badanku tetap belum sembuh betul sesudah tempo hari saya terbawa dalam acara pesta sex yang liar itu. Meskipun sebenarnya saya telah istirahat semalaman tiada problem, sampai saya udah tidur lebih dini selesai terima SMS Andy lebih kurang jam 9 tempo hari malam.

Saya mengambil langkah tertatih tatih ke dalam almari bajuku buat ambil bra dan celana dalamku, pun seragam putih abu abu. Peduli sangat dengan teror Dedi, ini hari saya memilih untuk memanfaatkan celana dalam. Sepanjang hari tempo hari di sekolah saya terasa benar-benar resah, memikirkan kawan temanku di sekolah tahu bila saya tak kenakan celana dalam. Jika kelak Dedi menyusahkanku, saya telah pasrah.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA ELOK

Kadangkala saya menyambat, waktu terasa sakit yang menimpa betisku ini mengacau cara kakiku. Juga sekarang saya anyar rasakan kalaupun otot perutku pun sedikit kejang, seperti habis melaksanakan sit up berkali bisa saja.

Tapi perlahan-lahan saya mengetahui sebuah perihal yang aneh, tidak tahu mengapa saya jadi nikmati merasa sakit yang menimpa perutku ini.

"Ih… apaan sich saya ini… saat pagi pagi sudah kisruh gini…", saya bersungut-sungut serta memarahi diriku sendiri.

Karenanya saya usaha tidak untuk biarkan pikiranku melayang-layang kemanapun. Sehabis saya gantungkan seluruhnya lembar busana yang bakal kukenakan namun juga handukku, saya menutup pintu kendati saya masih ingat jika pintu kamarku terkunci. Tetap rasanya aneh bila saya harus mandi tanpa menutup pintu kamar mandi, dan saya tak ingin kalaupun saya jadi terlatih sesuai itu.

Saya mulai menganakemaskan badanku dengan shower air hangat dan cairan sabun mandiku yang harum, halus memberi kesegaran. Seusai tuntas, saya selekasnya keringkan badanku dan memakai bra dan celana dalamku, lalu saya ketujuan meja dandanku melihati bayang-bayang diriku di cermin.

"Sayang kamu telah tidak virgin… semestinya virgin kamu itu cuman untuk Andy… kalaupun nantinya Andy tahu kamu telah tidak virgin, apa Andy masih pengin sama kamu?", saya berujar di bayang-bayang diriku dalam cermin, serta sekarang hatiku jadi berduka.

Saya mulai memanfaatkan pakaian serta rok seragam sekolahku. Rasa pegal di ke-2  betisku telah berasa sedikit menyusut. Seusai mematikan AC kamarku, saya periksa sejumlah buku yang berada di tas sekolahku, menegaskan tidaklah ada yang ketinggal dan gak lupa saya masukkan smartphoneku ke tas.

Lalu saya memakai sabuk yang umum kupakai ke sekolah serta siap-siap untuk membereskan performaku di muka meja dandanku, sewaktu tiba-tiba saya dengar mobile-phoneku mengeluarkan bunyi, serta dari deringnya saya tahu bila ada SMS masuk.

Saya cepat buka tasku cari smartphoneku, serta lekas membaca isi SMS itu dengan penuh berharap.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

‘Pagi Eliza. Kamu udah tambah enak? Saya ingin ini hari kamu telah lebih sehat dan tidak penat.'

Saat saya lihat nama pengirimnya merupakan Andy, hatiku kembali berbunga bunga. Aku lekas menulis balasan perkataan terima kasih sekalian jawaban kalau saya telah lebih sehat dan tidak letih. Saya puas sekali lantaran saya terasa Andy mulai berani memberi perhatiannya padaku.

Selesai saya menaruh mobile-phoneku dalam tas sekolahku, saya kembali siap-siap mengatur performaku di muka meja dandan. Saya memblow rambutku dengan hair dryer sekalian menyisir rambutku sampai nampak rapi serta elok megar, lalu saya memberinya sedikit bedak di mukaku.

Ini hari saya pengin tampak lebih elok dan menarik didepan Andy, serta saya memoleskan lip gloss sesuai kebutuhan di bibirku.

"Andy… jika saja kamu tahu… saya puas dengan perhatian yang kamu kasih padaku…", saya mengguman lambat sembari menyaksikani diriku di cermin pastikan tidak ada yang keliru dengan tampilanku.

‘tok tok tok…', kedengar suara ketukan di pintu kamarku yang membubarkan lamunan cantikku.

"Siapa?", saya menanyakan sekalian ambil tas sekolahku, lalu saya mengambil langkah menjurus pintu kamarku.

"Saya non, sarapannya telah saya persiapkan", kedengar jawaban Sulikah.

Saya buka pintu kamarku yang terkunci, serta berterima kasih pada Sulikah. Selanjutnya saya mengancing pintu kamarku, serta saya ambil kaus kakiku di almari kecil yang berada pada sisi rack sepatu, dan saya memanfaatkan kaus kaki namun juga sepatuku.

Tiba-tiba saya tersadarkan, entahlah mengapa Sulikah tetap berdiri di dekatku.

"Sulikah? Mengapa?", saya ajukan pertanyaan terheran-heran.

"Non Eliza, ini hari non elok sekali…", kata Sulikah yang tetap menatapku denganc penglihatan terpesona.

"Terima kasih ya", saya tersenyum puas.

Dalam hati saya mengharapkan di sekolah kelak Andy akan juga memujiku seperti berikut, meski kalaupun menyaksikan Andy yang malu seperti tempo hari, rasanya asaku itu tak mungkin diwujudkan sekencang itu.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Saya turun ke kamar makan buat nikmati makan pagi pagi. Saya makan semakin berkurang dari kebanyakan, karena tiba-tiba saja saya takut jadi gendut. Saya tidak ingin sebagai kelihatan tidak menarik untuk Andy. Secara sekejap saya merampungkan sarapanku, dan sesudah membasuh tangan serta mulutku, saya mengambil langkah ketujuan garasi.

Di situ saya memandang pak Berbudiin lagi mengelapi mobilku. Waktu saya merapat, pak Bijaksanain yang melihatku sekejap menyudahi kerjanya, serta dia menatapku seperti baru kali pertama melihatku saja.

Demikian pula Wawan serta Suwito yang pada mulanya sapu langit langit di garasi, saat ini terdiam melihatku sembari masih tetap menggenggam sapu panjang pada tangan mereka.

"Pak Bijaksanain, ngelapnya telah dahulu ya. Tolong lapnya diminggirkan dahulu donk, Eliza sudah pengin pergi sekolah nih", saya berbicara pada pak Berbudiin sekalian menunjuk lap masih ada di atas kap mesin mobilku.

Tidak ada jawaban dari pak Berbudiin yang cuman mengangkut lap itu dari kap mesin mobilku, dan konyolnya dia lakukan itu sembari terus menatapku. Waktu saya menyaksikan sekitar, saya lihat Wawan serta Suwito pun punya sikap sama, mereka lagi mematung sekalian menatapku.

"Hei! Kalian seluruhnya mengapa sich? Tak pernah lihat cewek cakep ya?!", saya menyengaja menyentak dengan suara yang lumayan keras sampai mereka terperanjat.

Suwito sampai nyaris terpelanting dari bangku yang dinaikinya, dan Wawan dengan paras kaget jatuhkan sapunya. Pak Bijaksanain sendiri mengelus dadanya berulang kali. Saya membatasi tawa menyaksikan reaksi mereka bertiga ini, namun saya usaha selalu menempatkan muka seserius mungkin. 

"Yah non Eliza, keras benar-benar suaranya… buat terkejut saja!", gerutu pak Berbudiin lalu mulai dekatiku.

Wawan dan Suwito turun dari bangku mereka, dan mereka berdua mulai juga dekatiku dengan penglihatan mata mereka yang sangat kukenal, penglihatan mata mereka sewaktu mereka demikian gaungs serta bergairah nikmati badanku.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA ELOK

"Eh eh… kalian ingin apa? Gak! Tak mau!!", mengetahui apa yang bisa dilaksanakan oleh pak Bijaksanain, Wawan dan Suwito, saya berseru cemas serta cepat cepat masuk ke mobilku, lalu saya mengancing pintu mobilku sebelumnya mereka sukses tangkapku.

Tetapi saya buka sedikit kaca pintu mobilku di sisi kiri, agar saya dapat dengar apa kata mereka,  agar mereka dapat dengar jawabanku yang jelas kuusahakan untuk bikin mereka kian geram.

"Marilah non Eliza… Sesaat saja non", kata Wawan serta Suwito nyaris berbareng serta mereka menarik narik handel pintu mobilku, coba buka pintu mobilku yang telah terkunci ini.

"Tidak ingin! Tak mau! Kelak bajuku lecek! Intinya tidak ingin!", saya menjawab dengan nada yang lumayan keras serta menggelengkan kepalaku berkali kali, namun saya berencana mengerling mengarah mereka, dengan model yang kubuat semenggoda mungkin. 

Ke-3  pria itu memandang diriku dengan gaungs. Diam diam saya terasa takut mengayalkan apa yang hendak berlangsung kalaupun kini saya hingga ketangkap mereka. Dapat dapat saya telat masuk sekolah karena dipaksakan layani gairah birahi mereka terlebih dulu.

Seusai sekian kali saya menggelengkan kepala dengan kerlingan nakal buat menjawab keinginan mereka yang selalu memaksakan saya turun sesaat, selanjutnya mereka berserah pula dan kembali meneruskan tugas mereka. Pak Bijakin mengelap mobil mamaku, sementara itu Wawan dan Suwito kembali naik ke bangku tadi mereka gunakan dan menambahkan sapu langit langit garasi ini.

Sembari tersenyum senyuman sebab merasa menang, saya menghidupkan mesin mobilku. Serta di saat saya menyaksikan mereka bertiga pura pura gak tahu jika mereka mesti memberikan pintu garasi namun juga pintu gerbang bagiku, saya mendesak klakson mobilku sampai semua terperanjat serta semuanya alat bersih bersih yang berada di pegangan mereka itu kembali jatuh ke lantai garasi.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Saya tidak tahan kembali serta saya ketawa sejadi jadi sembari tutup kaca jendela mobilku. Pak Bijakin yang terdekat dengan mobilku nampak bersungut sungut sembari memberikan pintu garasi selanjutnya pun pintu gerbang, dan Wawan serta Suwito kembali menatapku dengan gaungs.

Saya meleletkan lidah dengan puas, kendati saya tahu habis pulang sekolah kelak mereka bertiga pasti membalasnya sakit hati padaku, entahlah dengan langkah menjadikanku piala bergilir maupun piala bersama-sama. 

Namun saya tidak peduli, toh tanpa kugoda seperti barusan lantas mereka bertiga telah berkali kali menjadikanku betina mereka saat tidaklah ada siapa siapa dalam rumah.

Entahlah kelak apa yang bakal mereka lakukan padaku seusai seluruh yang kulakukan ini, kalaupun kelak saya betul-betul harus sendirian dalam rumah. Kembali kembali, diam diam saya merinding takut mengandaikan perbudakan semacam apa yang harus kujalani sehabis saya pulang sekolah kelak.

Selesai pintu terbuka semua, saya lekas melesatkan mobilku ke sekolah. Saya tidak ingin memikir apa yang bisa berlangsung dengan diriku kelak, karena di pikiranku sekarang ini cuma ada sebuah hal, ialah saya mengharapkan ini hari Andy menjumpaiku.

Entahlah, apa karena hanya argumen pinjam buku catatanku atau argumen lainnya, yang perlu buatku saya mengharap ini hari Andy melihatku. Ini hari saya telah merias diriku secantik yang saya dapat, serta ini kulakukan ekslusif cuman buat Andy. Saya ingin Andy sungguh-sungguh tertarik padaku.

II. Angan-angan Cantik Di Pagi Hari

Masih 15 menit saat sebelum bel masuk sekolah keluarkan bunyi di saat saya hingga di parkir sekolah. Jantungku berdegap kuat di saat saya menyaksikan Andy baru turun dari mobilnya. Dan waktu saya menyaksikan tempat kosong di sisi mobil Andy, rasanya saya seperti punya mimpi cantik, serta saya puas sekali.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA ELOK

Saya tidak pengin mimpi cantikku ini amblas demikian saja, karenanya saya selekasnya meluncur serta memarkirkan mobilku dari sisi mobilnya Andy. Serta Andy kelihatannya langsung mengenal bila ini yaitu adalah mobilku. Saat ini Andy memandang ke arahku dan dengan sabar dia menantiku usai memarkirkan mobilku ini.

Saya turun dari mobil dan mengamankan pintu, dan kami berdua sempat sama sama pandang untuk sejumlah lama waktunya. Lantas Andy tundukkan parasnya saat saya tersenyum kepadanya. Perlahan-lahan saya ambil langkah dekati Andy, yang sekarang baru kusaksikan bila mukanya merona merah.

"Hai Andy… thanks ya semalam, mm… pula barusan pagi… saya sudah sehat kok, pun sudah tidak demikian lelah seperti tempo hari", kataku lambat.

Hatiku makin terlena di saat saya lihat muka Andy yang ganteng itu tersenyum halus. Namun Andy terus menunduk seperti tidak berani melihatku serta saya tersenyum geli menyaksikan kecanggungan Andy.

"Hai Andy…", saya menyapanya kembali karena Andy terus menunduk tanpa menjawab kata kataku.

"I… Iya… hai Eliza… kamu… e… kamu…", nada Andy kedengar demikian grogi.

"Saya mengapa?", saya ajukan pertanyaan dengan senyuman iseng.

"Aku… anu… saya suka kamu telah tidak sakit", Andy menatapku sesaat, lalu dia kembali menunduk.

"Ooo… thanks ya Andy, kamu baik dech. Mm… ya telah saya masuk ke kelasku dahulu ya", saya berujar dengan gembira.

Sesungguhnya saya sedikit sedih, saya barusan mengharap bila kelanjutan kata-kata Andy barusan itu yaitu penghormatan dari Andy jika saya dilihat elok ini hari. Saya jadi sedikit ingin tahu, apa sebetulnya Andy itu menganggapku elok atau mungkin tidak. Walau bagaimanapun, kalimat Andy barusan itu masih tetap membuatku tersenyum berbahagia.

Saya udah meyakini sekali kalaupun Andy sukai padaku, dilihat dari sikapnya yang selalu salah tingkah sesuai ini dan ujaran Andy barusan membuktikan bila Andy sangat peduli padaku.

"Aku… bisa saya temani kamu kembali sampai ke kelasmu, Eliza?", Andy ajukan pertanyaan dengan nada lambat.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Saya mengusikk suka, tetapi Andy menunduk demikian dalam dan dia mustahil dapat melihatku. Saya tersenyum geli memandang Andy yang demikian canggung dan salah tingkah di depanku. Apa ini lantaran dia pun suka padaku?

"Andy…", saya panggil Andy, dan waktu dia mengusung mukanya menatapku, saya mengacaukkan kepalaku kembali sekalian tersenyum kepadanya, senyuman yang kupasang semanis mungkin. 

Andy menatapku serta sekali ini dia tersenyum, tidak tahu puas atau malu, atau barangkali ke-2 nya. Saya gak meyakini, namun saya terasa tatapan Andy ini sangat menghangatkan hatiku. Saya gak tahu ujaran apa yang dapat mendeskripsikan hatiku saat ini, yang pasti saya merasai saat pagi ini hari saya mendapatkan keinginan yang bagus. Dan saya benar-benar berbahagia waktu Andy terus ambil langkah di sampingku, meskipun Andy yang kadangkala menengok serta tersenyum padaku itu cuma diam membisu.

Sama dengan tempo hari, saya merasai sejumlah tatapan iri dari banyak siswa cewek yang melihatku jalan ketujuan kelasku dengan didampingi Andy. Kembali kembali saya terasa senang dan puas, biarpun sesungguhnya kami berdua ini belum dengan status sepasang pacar. Serta saat ini kami berdua keduanya sama diam sembari lagi mengambil langkah, hingga akhirnya kami berdua datang di muka pintu kelasku.

"Andy… thanks ya", saya mohon pamit di Andy.

"Aku… saya pula ke kelasku dahulu Eliza…", jawab Andi dengan grogi sekalian angkat tangannya.

"Iya", saya menjawab sekalian balas mengangkat tanganku.

Saya tersenyum senyuman sembari ambil langkah masuk ke kelasku. Namun waktu saya menyaksikan Jenny yang dengan senyuman jahilnya itu menatapku serta menantiku di bangkunya, saya menghela napas panjang sembari lagi ambil langkah buat duduk di sisi Jenny. Saya udah pasrah, ini hari saya nyata dibujuk serta diledek habis oleh Jenny.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA ELOK

III. Rahasia Lain Di Gudang Sekolah

Sepanjang hari ini tidak ada peristiwa spesial, disamping Jenny yang repot memikat serta menghinaku perihal Andy,  Sherly yang turut jadi parah situasi saat kami bergabung di kantin pada pukul istirahat pertama serta, namun juga pada pukul istirahat ke-2  seperti saat ini saat ini.

Serta jika umumnya saya terus usaha membalasnya ledekan mereka, sekarang saya cuman dapat menghindari atau tersenyum malu, kendati hatiku rasanya puas sekali. Untung saja bel tandanya jam istirahat ke-2  selesai ini udah mengeluarkan bunyi.

"Lihat deh… parasnya hingga sampai merah begini", kata Jenny yang ketawa geli.

"Duh… kasihan…", sindir Sherly dan mereka berdua kembali ketawa geli.

"Kalian ini tidak mesti pura pura kasihan dech. Dari pagi barusan kalian selalu ngeledek saya, pun ngetawain saya. Kalian jahat!", saya bersungut-sungut dan merengek-rengek, lalu saya pura pura merajuk.

"Iya iya… saat ini sudah tidak kok. Cup cup… tak boleh nangis dech sayang… Kita kembali ke kelas yok", mengajak Jenny sembari merengkuh tanganku.

"Jen… saya saja yang nggandeng Eliza… istirahat pertama barusan kamu kan udah…", kata Sherly dengan suara meminta.

"Hmmhh… Iya deh…", kata Jenny sembari menghela napas panjang dan serahkan tanganku yang ada pada gandengan tangannya itu pada Sherly.

"Apaan sich kalian ini…", saya ketawa geli, lucu  rasanya memikir diriku jadi rebutan Jenny serta Sherly seperti berikut, namun saya menurut saja di saat Sherly menggamit tanganku.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama