CERITA DEWASA POLWAN SEMOK MENJADI PELACUR PART2

CERITA DEWASA POLWAN SEMOK MENJADI PELACUR PART2

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA POLWAN SEMOK MENJADI PELACUR PART2, Hasrat-Bispak36 Bagaimana tak, 5 bulan lalu, saat dia sedang tunggu anak buahnya membayar hasil keamanan di warung langganannya, tiba-tiba kepalanya ditutup kantung hitam dan sebuah sengatan taser di uluhatinya membuat sempoyong maka dia gak dapat menentang saat dibawa ke mobil dan dibawa keluar dari Kalirotan. Cahaya lampu yang ditujukan ke mukanya membuat silau. Tangannya terborgol ke belakang bangku. Margo tidak aneh kembali dengan tempat investigasi. Dia beberapa kali sudah harus duduk di dalam ruang begitu, berunding untuk keamanan Kalirotan yang sesungguhnya…

Tetapi kesempatan ini keinginan, bukan… perintah yang diterimanya cukup unik. Dia justru belum kenal siapa interogatornya kesempatan ini. Suara pria itu demikian dalam, sampai dia juga mengaku bila dia jadi menempatkan hormat ke orang itu.

"Margo, saat ini di Kalirotan ada orang baru, namanya JuaSani Putri," kata lelaki itu selaku permulaan. Margo yang umumnya tidak sabaran dan berani menantang saat ini memutuskan mengikuti.

"Dia saat ini tinggal pada tempat Nuri. Saya pengen, kau pantau dia… Kau dan anak buahmu bisa menggunakan ia menjadi layanan uang keamanan seperti yang umum kau melakukannya. "

Embusan cerutu cuba menimpa paras Margo. Orang ini istimewa, berpikir Margo… dia bersua musuh yang  lebih kokoh dibanding dianya.

"Anak buahku juga kerap ada pada umumnya, minta bagian darimu… dan kamu akan antara mereka untuk nikmati wanita itu. Saya pengen wanita itu dijarah mati-matian… kau harus mengatur sampai tamunya semakin lebih sebagian dari tempat lainnya, walaupun sebetulnya tiada kontribusimu lantas ia sudah tentu akan menjadi bintang di sana… Sebarkan kabar, sebarkan mengenai dirinya… kecantikannya, kemolekannya…"

Maro selanjutnya membulatkan tekad buat bertanya… "Mengapa kau pengin merusak wanita itu demikian rupa… apa kelirunya kepadamu?"

CERITA DEWASA POLWAN SEMOK MENJADI PELACUR PART2

Lelaki itu menjawab, "Saya pengin memusnahkan dianya, sampai jika waktunya telah tiba… dia bakal taat seluruhnya di diriku… Akan tetapi, seblum dia mendapati status yang terhormat di telapak kakiku… dia harus merasai apa yang dimaksud namanya neraka dunia, apa yang dimaksud neraka jahanam…"

Margo menciut. Lelaki ini hilang ingatan, pikirnya.

Dering Sony Experia Ultra hasil curian bergetar lembut dari sisi meja butut dalam kamar Margo, dan membikin Margo kembali lagi ke alam sadarnya. Dia ambil HP itu serta termangu…

"Ya?" jawab Margo.

"Baik… Siap… Baik… Jalankan…"

Mira memandang jika Margo menjadi pucat sesudah terima telpon itu… dan Mira tidak pernah lihat Margo setakut itu.

"Siapa Bang?" bertanya pelacur itu manja. Margo mengusir gadis itu.

"KELUAR!" gertaknya, bikin Mira takut.

"Ada apakah Bang?"

"Keluar kataku! Saya pengin urus Sani, kau bisa turut tonton ia disiksa. Namun saat ini, keluar!"

Mira selekasnya keluar rumah Margo yang simple itu, tetapi hatinya sedikit suka sebab dia dapat memengaruhi Margo untuk membinasakan Sani. Dia tidak perduli dengan Margo yang sekarang terduduk pucat.

Pembicaraan barusan membuat Margo amat takut. Lelaki itu sungguh-sungguh iblis…

"Margo… tentulah saat ini Mira udah memberikan badannya pada kamu sebagai bayaran buat memusnahkan Sani…" kata lelaki itu, yang bikin Margo termenung.

Bagaimana dia dapat ketahui?

"Kau dapat melaksanakan apa yang dia minta… kau membawa Sani ke gudang kosong, bawa ke-10 panglima areamu… silahkan siksa Sani, gagahi berusaha keras, tetapi janganlah sampai ia mati… Kau bisa bawa Mira, agar ia ikut serta menganiaya Sani untuk mengeluarkan marahnya…"

"Tapi satu saja perintahku kau langgar… MATI!"

Sani yang lagi berbelanja sayur, cuman kenakan tank luar biasa serta celana pendek, tidak terlampau perhatikan Mira yang tiba dekatinya. Dia merasa wanita itu persis seperti dirinya… cuma tempat penampungan sperma.

"Eh Sani…" sapa Mira bergaya ramah. "Berbelanja?"

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani cuma tersenyum simpul, dia tengah tak ingin berbasa-basi. Bahkan juga sesungguhnya dia sendiri gak memiliki banyak kawan di Kalirotan. Dia bertambah lebih tertutup dalam pertemanan. Yang dia pengin melakukan semata-mata buka pahanya lebar-lebar, serta membebaskan beberapa lelaki hidung belang kelas teri nikmati vagina, lubang anusnya dan mulutnya dengan maksimum.

"Sani… saya pengin meminta bantuan sesaat, saya pengin mengambil barang di gang sisi, saya malas sendiri… wajar banyak yg suka godain, hihihi!"

Sani yang malas mau sekali menampik, tetapi Mira membekuk lengannya serta menariknya ke arah tempat yang cukup sepi sebelumnya menodongkan pisau ke pinggang Sani.

"Turut gua, anjing! Atau gua tusuk elo di sini!" gertak Mira.

Sani terpaksa sekali mengikut cara Mira mengarah gang yang ia paham adalah sisi terkejam di Kalirotan, serta tidak ada satu juga PSK yang cukup sehat buat menawarkan diri pada tempat itu…

Mira  menggerakkan Sani masuk ke satu rumah yang lebih serupa gudang, Dorongannya lumayan keras hingga Sani terjatuh jatuh masuk ke rumah yang gelap itu. Waktu si gadis bangun, dia bisa dengar kalaupun pintu ada berada di belakangnya ditutup. Buat sekilat, kegelapan keseluruhan.

Byaaaar! Hidup lampu yang tiba-tiba itu membikin si gadis mengerjap lantaran silau. Serta saat dia bisa peroleh kembali pengelihatannya. Margo dan sepuluh panglimanya udah mengepungnya. Mira setelah itu ambil langkah ke tengah lingkaran, dia dekati Sani dan…

PLAK! Tempelengan keras si pelacur yang tidak dikira oleh Sani membikin Sani terhuyung. Lantas pukulan dan sepakan terus-menerus Mira bikin Sani terjengkang. Mira yang seolah kesetanan terjang Sani yang terjengkang, jatuh telentang di lantai gudang. Mira menduduki perut Sani, dan dengan serampangan memukuli paras Sani, menjambak rambut gadis itu, serta menabrakkannya ke lantai gudang. Cakaran Mira yang berniat membidik muka Sani tinggalkan sisa di paras mulus si bekas polwan. Awal mulanya Sani pilih pasrah.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Tapi instingnya untuk tetap bertahan kembali tampak. Demikian memperoleh kemungkinan, Sani selekasnya berikan perlawanan. Dia balas mencakar, menjambak, memukul serta menyepak Mira. Banyak lelaki ketawa berbuat yang kurang etis, ya… terkecuali Margo…Ia menyaksikan style perkelahian ke-2  pelacur di hadapannya itu…. terpenting Sani, pelacur yang paling jadi perhatian oleh si perwira.

"Aneh… model berkelahinya demikian biasa", batin Margo… "Malahan lebih serupa pelacur berkelahi…."

Ya, Sani sekarang tidak akan bertanding ibarat orang polwan. Dia saat ini cuman berlaga berdasar pada perasaan survival… dan ini cukup mengagetkan Margo, yang menginginkan bila pelacur yang paling menjadi perhatian ini punyai keterampilan berhadapan yang dapat membuat si perwira terlena. Tapi, sederhana apapaun Cat Fight yang tersuguh, terang terlihat jika Mira mulai kelabakan. Sani sendiri mulai kelihatan kembali lagi ke gaya berlaganya yang dahulu.

Margo memberikan pertanda ke seoang anak buahnya yang dengan cepat menelikung Sani, menjambak rambutnya sampai si gadis meringis dan mengerang kesakitan. Mira mengusap darah dari bibirnya yang cedera oleh tonjokan Sani, membereskan rambutnya yang kusut sekalian dekati si gadis yang meronta kesakitan.

BAM! Mira membantai paras Sani, menimbulkan bibir pecah.

BAM! Pelipis si gadis.

BAM! Hidung Sani… sampai mimisan…

SCRATCH! Kuku Mira yang cukuplah panjang menggores paras Sani sampai tinggalkan goresan membentang dari kening kanan ke pipi kiri sampai ke rahang  si gadis. Mira tersenyum iblis memandang paras Sani yang udah dibikinnya cacad itu. Akan tetapi dia belum puas… Dia mengepalkan tangannya dan…

BUGH! Sani hingga sampai muntah dan megap-megap. Mira membantai mutlak di uluhatinya. Panglima Margo membebaskan si gadis yang selekasnya jatuh terduduk, serta Mira berikan sepakan keras ke rusuk si gadis, sebabkan Sani terjengkang serta ringkuk kesakitan.

"Mira! Cukup!" nada Margo yang keras menyudahi cara Mira.

Rupanya Mira telah memegang sebilah pisau cutter. Barusan cutter itu dipakai buat menodong Sani. Mira melihat Sani yang mengesah membatasi sakit di perutnya. Tangan yang memegang cutter itu bergetar… Serta Mira ambil langkah maju.

CERITA DEWASA POLWAN SEMOK MENJADI PELACUR PART2

Sekarang Margo sendiri yang menggebuk Mira dangan maksimal. Si gadis terjengkang, menjerit kesakitan. Dia menyuruh lima panglimanya untuk berikan pelajaran di Mira, yang sekarang beringsut ketakutan. Samar-samar Sani dengar pukulan, sepakan, jerit Mira, bunyi cabikan busana. Tapi saat ini dia mesti pikirkan dirinya sendiri sendri yang tidak lebih bagus. Margo dekati dianya sendiri bersama lima panglimanya lainnya. Dia coba merayap menjauh, akan tetapi sebuah kaki yang beranjak telapak tangannya dengan keras membuat menjerit kesakitan.

Sani melihat belati instruksi yang digenggam Margo, belati dengan baja alternatif yang paling cemerlang. Dengan badan tengkurap, Sani haya dapat bergidik rasakan dinginnya baja yang digesekkan dibalik celananya. Baja dingin itu menjalari pantanya yang paling digilai banyak lelaki yang nikmati badannya… pantat sekal yang seolah merayu tiap lelaki buat meremasi bongkahan itu, menamparinya, mengigitinya, sampai menjilatinya… Serta terlebih lubang cantik yang seperti tidak pernah buka lebar itu sebagai dermaga penis-penis yang sangat sedikit peroleh kepuasan sama, baik dari istri syah mereka ataupun pelacur yang lain memutuskan untuk gak membebaskan lubang pembuangan mereka dimasuki penis. Sani dapat merasai baja itu mengangkut bahan celana pendeknya, dan bunyi robekan perlahan-lahan kedengar, berarti jika sekarang kain penutup selangkangannya mulai tercabik serta membikin selangkangan cantiknya terkena dinginnya lantai gudang yang kotor dan dingin. Dengan badan yang ditahan tertelungkup di lantai gudang kembali Sani dapat merasai dinginnya baja belati menjelajahi punggungnya… kemudian…sreeeeeeek! Bahan tanktop tipis itu gak sesuai dengan kuatnya baja belati, sampai dengan sejumlah pergerakan saja badannya terekspos bebas di depan lelaki bajingan yang selalu berlakukan beberapa karyawan sex komersil ibarat onggokan daging pemuas gairah. Sani masih tengkurap di dinginnya lantai gudang yang kotor dan kasar hanya karena berbentuk susunan laporkan semen tiada tegel atau keramik. Payudaranya, perut ratanya, pahanya perih sebab tergores lantai.

Sani dapat dengar bunyi sabuk yang dibuka. Dia menyiapkan dirinya….

CTAAAAR!

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani mengigil… tangannya yang dipegangi mengepal dan menggigil… kepala sabuk yang dibikin dari besi itu yang menimpa badannya.

CTAAAR!

CTAAAR!

Sani menjerit sejadinya waktu Margo mengcambuki punggungnya, bokongnya, belakang pahanya…

Serta jeritannya semakin kuat waktu Margo menyuruh anak buahnya buat membalik badannya, lalu tanpa belas kasihan melecuti Sani, di payudaranya, perutnya, rusuknya, serta di vaginanya….

Jerit kesakitan dan suara memohon ampun Sani sekalipun gak digubris oleh Margo yang seperti melepas kebencian yang ditahannya sekian lama ini. Saat lelaki itu selseai, badan si gadis bonyok penuh cidera sikatan kepala sabuk, sejumlah bilur di badan si gadis keluarkan darah.

Margo lalu berlutut di depan selangkangan si gadis, turunkan celana, dan keluarkan penisnya… Lalu dengan sekehendak hati menikamkan penisnya ke vagina Sani yang bengkak karena babatan sabuk yang berulang-ulang dari sana. Sani cuman dapat mengulet kesakitan, penis Margo menerobos kewanitaannya yang kering. Badan Margo yang melekat di badannya membuat si gadis mendesis lantaran keringat si kepala preman membikin perih bilur dan cidera di badannya. Sani cuma menggeletar mencegah perih di saat selanjutnya Margo menarik keluar penis yang udah buang sperma ke rahimnya.

"Rasakann tuch perek… sekarang….."

Perintah Margo belumlah juga tuntas saat ke-10 anak buahnya selekasnya masuk Sani yang cuman dapat mendesah perih, meringis dan menjerit kesakitan. Sementara si kepala preman sendiri bergeser mengarah pribadi badan di pojok lain gudang itu. Pribadi Mira yang paling memilukan. Pelipis mata si gadis pecah, hidungnya patah, sejumlah giginya tanggal, lengannya tampak patah dan dislokasi.

Pelajaran yang diberi anak buahnya memanglah kejam… akan tetapi itu penting. Margo berjongkok dekat badan hancur Mira masih yang bernafas meskipun cuma kadangkala.

"Saya udah molorangmu, Mira… namun kamu menantang aku…." ucapnya sembari bangun, menarik sisi kaki Mira ketujuan pintu belakang gudang. Margo menarik badan Mira bagaikan menarik karung rongsokan ke sebuah kandang di atas pentas yang tertutup terpal.

CERITA DEWASA POLWAN SEMOK MENJADI PELACUR PART2

Margo mengangkut badan kurang kuat Mira…

"Saksikan baik, Mira… Ini hukuman untukmu," tukasnya sekalian buka terpal.

Mata Mira yang lebam sedikit membelalak menyaksikan isi kandang yang dapat mewadahi 2 orang dewasa itu.  Cicit tikus-tikus garang dalam kandang yang terperanjat karena paparan matahari membuat Mira takut, Ya… hukumannya barusan dimulai… dengan badan semacam itu, dia gak dapat meronta atau berontak, dia cuman dapat pasrah sewaktu badannya diangkat Margo serta disisihkan ke kandang tikus itu. Mira rasakan sakit, akan tetapi dia tidak dapat bergerak, berteriak atau meronta… Dia cuma dapat merasai kesakitan tanpa sanggup kerjakan apa-apa… rasakan badannya perlahan-lahan jadi sajian tikus-tikus kelaparan itu….

Margo melihat anak buahnya yang lagi menyelesaikan Sani. Dua penis anak buahnya tengah membantai anus si gadis secara bertepatan, sementara mulut si gadis dipaksakan mengoral penis untuk penis yang disikatkan secara kasar. Vagina si gadis tidak lebih bagus nasibnya… seseorang anak buahnya tengah menyabet vagina si gadis dengan kepalannya, dan dia gerakkan tangannya dengan sangatlah kasar. Margo menyaksikan mengarah kegilaan di hadapannya, sampai laras sebuah pistol yang melekat ada di belakang kepalanya membuat tersadarkan. Serta seperti pasukan siluman yang keluar neraka, beberapa puluh prajurit dengan seragam penyamaran komplet menodong ke-10 anak buahnya. Saat ini Margo berdiri di depan sepuluh anak buahnya yang berlutut dengan tangan di belakang kepala. Margo tersenyum senang memandang ekspresi muka beberapa kepercayaannya yang gak mengetahui takut itu. Gestur paling akhir yang dilihatnya saat sebelum sebutir peluru yang tembus dahinya membuat nyawanya terbang tinggalkan badannya. Dan pribadi si bos preman yang berdebam di lantai gudang jadi kisah paling akhir yang disaksikan ke-10 panglima daerah yang gak lama pun ikuti jejak tapak si pimpinan tinggalkan dunia fana ini dengan rasa senang udah jadi sisi kumpulan yang paling ditakutkan, yang tidak mungkin kalah terkecuali diakali seperti itu…

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Pimpinan regu mendatangi figur yang tengah kembalikan pistol yang barusan mengakhiri nyawa Margo ke sarungnya.

"Tempat telah ditangkap, semua teror udah dinetralisir, laporan tuntas"

Lelaki itu mengacaukank serta pasukan barusan selekasnya keluar gudang. Lelaki itu dekati figur badan Sani yang paling kurang kuat…. Mata Sani yang tertutup sperma buka perlahan…

Mulutnya berujar lirih…. "Ba…paaaak?"

Sani terjaga di dipan empuk. Dia meraba sisi lengannya yang dirasa sakit dan merasa jarum I.V  dari sana. Matanya mengerjap, serta samar-samar dia memandang kamar tempatnya dirawat, rumah sakit dengan fasiitas ibarat hotel bintang lima. Perawat silih berubah menjaga badannya, mengembalikan seluruh cedera. Semua serta beberapa dokter mengusahakan dengan seisi tenaga buat kembalikan keadaan Sani seperti yang telah lalu. Serta tugas mereka sesuai harapan. Di saat Sani bertelanjang bundar di kamar mandi rumah sakit serta menyaksikan refleksi dianya di cermin, dia takjub. Tidaklah ada satu cacat lantas yang gak diperbarui, sampai beberapa bekas cedera di badannya baru nampak jika menjadi perhatian dari amat dekat. Setelah itu, dokter yang menjaganya hadir dan bercakap,

"Selamat Nona, sesaat lagi anda sudah bisa pulang."

Sani kembali terdiam… Ke mana dia dapat pulang? Dengan lemas Sani memakai makanan rumah sakit serta minum obat yang diberi kepadanya. Serta tidak tahu kenapa dia terasa begitu letih…. sangatlah sangat letih…

"Tempat tidur ini semakin lebih empuk", batin Sani sekalian buka matanya…

Serta Sani melonjak bangun dari tempat tidur itu, selekasnya jatuhkan diri bertimpuh. Dia menangis sekalian memegang kaki lelaki yang berdiri dengan wibawa tinggi. Laki laki itu selanjutnya ada jemput.

"Bapaaaak…" tangis Sani di kaki Kombes Bambang Harjadi, tangis bersedih, tangis berbahagia….

1 tahun selanjutnya. 

Kombes (Purn) Bambang Harjadi sedang melihat laporan di hadapannya. Dia tersenyum kebapakan di Sani yang memberikan laporan itu kepadanya. Laporan teratur saja, berkaitan penghasilan dan pengeluaran. Dari jaringan pelacuran yang dahulu terkuasai Ryoko, tapi saat ini telah jadi kebun penghasilan dianya, dengan hasil begitu mengesankan.

CERITA DEWASA POLWAN SEMOK MENJADI PELACUR PART2

Serta lebih ketimbang itu, semua rahasia banyak client saat ini jadi milik dia, hingga ia kian luar biasa dalam berkuasa dibalik monitor meski ia sekarang udah pensiun. Tidak kenapa menyudahi karir penegak hukum dengan pangkat paling akhir tidak gapai bintang; toh mereka-mereka yang mempunyai bintang di pundak dapat ia pegang kapan waktu, lantaran semuanya kartu berada di tangannya. Tahun silam Ryoko divonis enteng, cuman 1 tahun penjara. Betul-betul itu hukuman maksimum untuk mucikari. Ada pasal-pasal dengan hukuman lebih berat berkaitan kejahatan trafikking/perdagangan manusia, optimal 15 tahun, akan tetapi advokatnya, Prabu, sukses menangkis gugatan itu, tertolong kesaksian Sani dahulu yang mengatakan jika ia melacur di bawah Ryoko dengan suka-rela. Ryoko udah meniti waktu hukuman serta bebas.

TAMAT.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama