Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Salon Semok

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Salon Semok

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Salon Semok, Hasrat-Bispak36 Berasal dari temanku yang mau pangkas rambut di salon dekat universitas Jakarta awala bulan tempo hari barangkali tulisan ini rada acak-acakan masalahnya memang saya anyar kali pertama saya menulis. Sewaktu itu saya baru mengerti rupanya wanita yang bekerja di salon tidak seluruhnya tetapi ada beberapa yang dapat dibawa kencan di hari sabtu tempo hari kami setuju untuk cukur rambut dan kita janjian jam 1 siang pada tempat.

Di pertamanya kali saya masuk, aku segera ke arah ke arah tempat meja reception dan di situ saya mengucapkan tekad buat pangkas rambut. Dijelaskan wanita elok yang duduk dibalik meja reception biar saya menanti sesaat karena sedang repot semua.  Sekalian tunggu, saya berusaha untuk melihat-lihat seputar siapa yang tahu ada temanku, tetapi tak tampak ada temanku pada seluruh orang itu.  Barangkali ia belum ada, pikirku.

Kuakui kalau beberapa wanita yang bekerja di salon ini cantik-cantik dan putih dengan bentuk badan yang seimbang dan aduhai. Kalaupun bisa memperhitungkan usia mereka, mereka berusia seputar 20-30 tahun. Saya jadi terlintas dengan perkataan temanku, Hanni, kalau mereka dapat dibawa kencan. Tapi saya sendiri masih kuatir lantaran salon ini sungguh-sungguh seperti salon pada biasanya.

Sesudah beberapa saat menanti, saya ditegur oleh reception jika saya telah dapat pangkas rambut sekalian menunjuk ke salah satunya area yang kosong. Aku juga ketujuan yang diputuskan. Beberapa saat selanjutnya seseorang wanita muda yang elok menugur sembari menggenggam rambutku.

"Mas, rambutnya pengin dimodel apa?" ucapnya sembari melihatku melalui cermin dan selalu menggenggam rambutku yang udah rada panjang.

"Mmm.. dirampung'in saja Mbak!" kataku.

Lalu seperti pada dalam tempat pangkas rambut secara umum, aku juga dikasih penutup di semua badanku untuk menghindar beberapa potongan rambut. Beberapa saat pertama demikian kaku dan dingin.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Salon Semok

Saya yang diam saja dan ia repot mulai motong rambutku. Benar-benar tidak sedap rasanya dan saya berusaha untuk cairkan kondisi.

"Mbak.. telah lama kerja di sini?" tanyaku.

"Kurang lebih telah 6 bulan, Mas.. ngomong-ngomong situ baru saja satu kali ya potong di sini?" susulnya sembari selalu potong rambut.

"Iya.. kemarenan saya melalui jalan ini, lagi kok ada salon, ya telah deh, saya potong di sini. Ini janjian sama kawan, tetapi mana ya kok belum tiba?" jawabku sedikit bohong.

"Ooo.." jawabannya singkat serta terkesan cuek.

"Hei.." kedengar suara temanku sembari menepuk bahu.

"Eh.. elo baru dateng?" tanyaku.

"Iya nih.. barusan di bawah jembatan macet, mm.. aku potong dahulu yach.." jawabannya sekalian berakhir.

Bercakap mempunyai bercakap, selanjutnya kami dekat, serta terakhir saya tahu Stella namanya, 22 tahun, ia kos di wilayah situ pun, ia orang Manado, ia enam bersaudara dan ia anak ke-3 . Kami lantas sependapat untuk janjian bertemu di luar di hari Senin. Untuk pembaca pahami tiap-tiap hari Senin, salon ini tutup. Seusai saya usai, sembari berikan teknik ala-kadarnya, saya bertanya apa dia pengen saya mengajak makan. Ia menerima serta dia menulis di selembar sehelai kertas kecil nomor teleponnya.

Sekalian menanti Hanni, saya bercakap dengan Stella, saya sempat dikenalkan oleh sejumlah temannya yang memiliki nama Susi, Icha serta Yana. Ke-3 nya cantik-cantik namun Stella tak kalah elok sama mereka baik itu mukanya pun badannya. Susi, dia mempunyai rambut rada panjang dan di bagian bagian rambutnya dicat kuning. Icha, dia lumayan pendek, tatapannya lumayan aneh, dadanya sebesar Stella tapi lantaran bentuk badannya yang cukup pendek maka dari itu payudaranya membikin ngiler semua mata lelaki buat menikmatinya.

Sedang Yana, dia nampak benar-benar menjaga badannya, dia demikian memikat, lingkar pinggangnya yang paling baik dengan tinggi tubuhnya, bokongnya dan dadanya-pun benar-benar seimbang.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Pada akhirnya kami bertemu di hari Senin dan di lokasi yang telah disetujui. Sesudah makan siang, kami lihat bioskop, filmnya Jennifer Lopez, The Cell.

Wah, cakep sekali ini orang, batinku terkagum pada kecantikan Stella yang saat itu memakai kaos ketat warna biru muda ditambah lagi rompi yang dikancingkan serta dipadukan dengan celana jeans ketat dan sandal yang tebal. Kami serius mengikut jalan cerita film itu, sampai pada akhirnya seluruhnya pemirsa dikejuti oleh satu fragmen. Stella kelihatan terkejut, kelihatan dari bergetarnya badan ia. Entahlah ada setan apa, secara reflek saya menggenggam tangan kanannya. Lama sekali saya menggenggam tangannya dengan kadangkala meremasnya serta dia diam saja.

Singkat kata, saya mengantar ia pulang ke kostnya, di tengah-tengah jalan Stella meminta kepadaku tidak untuk langsung pulang tetapi putar-putar dahulu. Kukabulkan permohonannya karena saya sendiri tengah bebas, serta kuputuskan buat naik tol serta putar-putar kota Jakarta. Sekalian nikmati musik, kami sama-sama diam diri, sampai pada akhirnya Stella menyampaikan,

"Mmm.. Will, saya ingin bicara suatu hal sama kamu, betul-betul semuanya terlampau cepat, Will.. saya sukai dengan kamu.." tuturnya perlahan namun tentu.

Seperti disabet petir dengar ucapannya, dan secara reflek saya melihat ke kiri menyaksikan ia, kelihatannya ia serius dengan yang baru saja dia ucapkan. Ia memandang tajam.

"Apa kamu telah meyakini dengan perkataanmu yang baru saja, Tel?" tanyaku sekalian kembali fokus ke jalan.

"Saya tidak ketahui mengapa kalau saya berasa kamu gak seperti lelaki yang sempat pernah saya mengenal. Kamu baik, dan kelihatannya perhatian and care. Saya tidak mau jika selesai saya pulang ini, kita tidak dapat berjumpa kembali, Will. Saya tidak mau kehilangan kamu," jawabannya panjang lebar.

"Mmm.. bila saya bisa jujur sih, saya pun sukai dengan kamu, Tel.. namun kamu ingin khan kalau kita gak kekasihan dahulu?" tegasku

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Salon Semok

"Ok, bila itu pengin kamu, mm.. bisa gak saya ‘sun' kamu, bukti kalau saya tidak bermain-main sama pembicaraanku yang baru saja?" tanyanya.

Wah rasanya seperti akan mati, jantungku ingin lepas, napas jadi sesak. Hilang ingatan ini anak, seperti sungguh-sungguh! Lagi, saya melihat ke kiri menyaksikan mukanya yang bundar dengan bola mata yang mempunyai warna coklat, ia menatapku tajam serta serius sekali.

"Saat ini?" tanyaku sembari memandang matanya, serta ia menganguk perlahan.

"OK, kamu bisa ‘sun' saya," jawabku sembari kembali lagi ke jalanan.

Beberapa waktu selanjutnya ia bergerak dari tempat duduknya dan ambil status buat berikan suatu "sun" di pipi kiriku. Diberilah suatu kecupan di pipi kiriku sekalian merengkuh. Lama sekali dia mencium serta ditempelkannya payudaranya pada lengan kiriku.

Ooh, empuk sekali, oke!Payudaranya yang cukup melawan itu tengah menghimpit lengan kiriku. Hilang ingatan, nikmat sekali, saya jadi terangsang nih. Secara automatic tangkai kemaluanku juga mengeras.. Dengan perlahan sekali, Stella berbisik, "Will, saya senang dengan kamu," serta dia kembali mencium pipiku dan masih tetap tekan payudaranya di lengan kiriku.

Fokusku bubar, kelihatannya saya sungguh-sungguh telah terangsang dengan tindakan Stella, serta beberapa kendaraan yang melaluiku memandang ke arahku tembus kaca filmku yang cuma 50%.

"Kamu terangsang ya, Will?" tanyanya perlahan serta lumayan lirih. Saya tidak menjawab. Tangan kirinya mulai mengelus-elus tubuhku serta bergerak ke bawah. Saya telah serius terangsang. Lagi Stella berbisik,

"Will, saya tahu kamu terangsang, bisa gak saya tonton punyamu? mempunyai kamu besar yach!"

saya mengusikk. Dibukalah celana panjangku dengan tangan kirinya, seperti dia lumayan kesusahan di waktu mau buka ikat pinggangku karena ia cuma memakai satu tangan. Saya tolong ia buka ikat pinggang sesudah itu saya kembali menggenggam kemudi mobil.

Dielus-elus tangkai kemaluanku yang telah keras di luar. Tak lama setelahnya ditelusupkan telapak kirinya ke serta digenggamlah kemaluanku.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

"Oooh h.." desahku lambat. Dikit demi sedikit mukanya bergerak. Pertama, dia cium bibirku dari sisi kiri lalu turun ke bawah. Dia cium leherku, serta dia sempat stop di sisi dadaku, kemungkinan dia nikmati wewangian wangi-wangian BULGARI-ku.

Dia semakin turun dan turun ke bawah. Berulangkali Stella mengerjakan pergerakan mengocak kemaluanku. Pertama kali dijilatinya pangkal tangkai kemaluanku lalu menjalar naik ke atas. Ujung lidahnya sekarang ada pada sisi biji kejantananku. Satu diantara tangannya menyelusup antara belahan bokongku, sentuh anusku, dan merabanya.

Stella menyambung perjalanan lidahnya, naik makin ke atas, perlahan. Tiap-tiap pergerakan hampir dalam beberapa waktu, teramat perlahan-lahan. Melintasi sisi tengah, naik kembali. Ke sisi leher batangku. Ke-2  tanganku tidak kusadari udah mencekam kemudi mobil.

Ujung lidahnya naik lebih ke atas kembali. Perlahan-lahan tiap-tiap jilatannya kurasakan bagai kepuasan yang tidak pernah berakhir, nikmat, demikian perlahan-lahan. Tiap saat kutundukkan mukaku lihat apa yang dikerjakan setiap itu juga kusaksikan Stella tetap masih menjilat-jilati kemaluanku dengan penuh hasrat.

Tidak lama Stella kusaksikan membebaskan tangannya dari kemaluanku, dia menyibakkan rambutnya ke samping tiga jarinya kembali menarik sisi bawah tangkai kemaluanku dengan sedikit memiringkan kepalanya. Stella lalu mulai turunkan mukanya dekati kepala kejantananku. Dia mulai merekahkan ke-2  bibirnya, dengan waspada dia masukkan kepala kemaluanku ke mulutnya tiada terjamah sedikitpun oleh giginya.

Selanjutnya bergerak pelan-pelan bertambah jauh sampai di sisi tengah tangkai kemaluanku. Saat itu dia kurasakan kepala kejantananku sentuh sisi lidahnya. Badanku bergetar sejenak dan kedengar nada ciri khas dari mulut Stella. Ke-2  bibirnya tidak berapa lama kemudian mendekat. Kurasakan kehangatan yang gemilang enaknya menyiram sekujur badanku.

Pelan-pelan lantas kepala Stella mulai naik. Bertepatan dengan itu juga kurasakan tangannya menarik turun sisi bawah tangkai badan kejantananku sampai saat bibir serta lidahnya capai pada bagian kepala, kurasakan sisi kepala itu lebih peka.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Demikian sensitifnya sampai dapat kurasakan kesenangan hisapan serta jilatan Stella demikian merasuk dan mengelitik semuanya urat-urat syaraf yang berada di sana. Kuraba punggungnya dengan tangan kiriku, kuelus secara halus lalu ke arah bawah. Kudapatkan payudara samping kanan. Kubuka telapak tanganku ikuti wujud payudaranya yang bundar. Kuremas secara lembut. Kubuka satu-satu kancing rompinya, dan kembali saya buka tepak tangan ikuti wujud payudaranya.

Sembari masih tetap mengulum, tangan kanannya bergerak sentuh tanganku, dia ambil pakaian ketatnya dari intermezo celana panjangnya. Digenggamnya tanganku serta disasarkannya ke dalam.  Dibalik pakaian ketatnya, saya meremas-remas payudaranya masih terbungkus BH. Kuremas satu-satu payudaranya sembari mendesah nikmati kuluman di kemaluanku.

Kuremas cukup kuat dan Stella juga stop mengulum demikian detik lama waktunya. Kuelus-elus kulit dadanya yang rada menyembul dari BH-nya dengan terkadang menyisipkan satu diantara jariku antara payudaranya yang kenyal.

"Agh h.." desahku nikmati kuluman Stella yang semakin cepat.

Saya turunkan BH-nya yang tutupi payudara samping kanan, saya bisa mencapai putingnya yang telah mengeras. Kupilin secara lembut.

"Ooh.. esst.." desahnya lepaskan kuluman serta kedengar nada karena membebaskan bibirnya dari kemaluanku.

Menjilat, menghirup, turun-naik. Dia demikian menikmatinya. Demikian selanjutnya berulang-kali. Saya tidak dapat kembali menyaksikan ke bawah. Badanku makin lama makin meliuk ke belakang kepalaku udah terdongak ke atas. Kupejamkan mataku. Stella demikian hebat melakukan. Gak sekalinya kurasakan giginya sentuh kulit kejantananku. Edan, belumlah sempat saya disedot sesuai ini, pikirku. Pikiranku telah melayang jauh entahlah ke mana.

Tidak kusadari kembali sekitarku oleh gelombang keasyikan yang menimpa seluruhnya urat syaraf di badanku yang bertambah tinggi. Saya stop sebentar meraba payudaranya. Kutengok ke bawah, tangan kanannya memegang dengan kuat tepat pada bagian leher tangkai kemaluanku, dan dia nampak tersenyum kepadaku.

"Kamu fantastis, Tel," bisikku sekalian menggeleng-gelengkan kepala terpikat oleh kehebatannya.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Salon Semok

Stella tersenyum manis dan terkesan manja.

"Eh, dapat keluar saya kalau kamu seperti begini selalu," bisikku kembali rasakan pegangan tangannya yang tak juga melembek pada kemaluanku. Stella tersenyum.

"Kalau kamu telah tidak mau keluar, keluarin saja, gak mesti ditahan-tahan," jawabannya dan sesudah itu menjulurkan lidahnya keluar serta berkenaan ujung tangkai kemaluanku. Ternyata dia mengetahui saya tengah berusaha untuk menghentikan ejakulasiku.

"Aaghh.." desahku lumayan keras mencegah rasa nyeri.

Bukan kepalang nikmat yang kurasakan, badannya bergerak tidak karuan, bersamaan dengan pergerakan kepalanya yang turun naik. Ke-2  tangannya gak henti-henti meraba dadaku, kadangkala dia memilin ke-2  puting susuku dengan jarinya. Kadangkala dia melepas kuluman buat ambil napas sebentar lalu meneruskannya kembali.

Kian lama pergerakannya tambah cepat. Saya udah usaha semaksimal buat membatasi ejakulasi. Kualihkan perhatianku dari payudaranya. Saya meraba menjurus bawah. Kubuka kancing celananya. Cukup lama kucoba buka serta pada akhirnya lepas juga. 

Perlahan-lahan kuselipkan tangan kiriku dibalik celana dalamnya. Saya bisa rasakan rambut kemaluannya tipis. Kemungkinan dipiara, pikirku dalam hati. Kuteruskan cukup ke bawah. Stella mengganti tempatnya. Semula dia yang cuman bersangga di satu segi bokongnya saja, saat ini dia renggangkan ke-2  kakinya. Secara mudah saya bisa sentuh kemaluannya. Sesaat telunjukku bermain pada bagian atas kemaluannya.

Saya naik-turunkan jemari telunjukku. Ugh, sangat nikmat nih rasanya, pikirku. Adakalanya kumasukkan telunjukku ke lubang kemaluannya. Saya telusuri tiap milimeter area dalam kemaluan Stella. Saya dapatkan sebuah kelentit didalamnya.

Kumainkan klitoris itu dengan telunjukku. Ugh, pegal pun rasanya tangan kiriku. Sesaat kukeluarkan jariku dari dalam. Lantas saya nikmati tiap kuluman Stella. Rasanya telah berapa tetes spermaku keluar. Saya betul-betul dibikin mabok kepayang olehnya.

Kembali kumasukkan jariku, ini kali dua jemari, jemari telunjuk serta jemari tengahku. Pada waktu saya masukkan ke-2  jariku, Stella terlihat melengkuh serta mendesah lambat.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Bertambah lama lebih cepat saya mengeluar-masukkan ke-2  jariku di lubang kemaluannya serta Stella beberapa hentikan kuluman di tangkai kemaluanku sekalian masih tetap menggenggam tangkai kemaluanku.

Entahlah telah berapakah orang yang menyaksikan kesibukan kami terpenting banyak supir atau kenek truk yang kami lintasi, akan tetapi saya tidak perduli. Kepuasan yang kurasakan ketika itu serius membiusku maka dari itu saya udah lupakan segala hal. Kembali Stella menjilat, mengisap serta mengulum tangkai kemaluanku serta entahlah telah berapakah lama kami lakukan ini.

Kutundukkan kepalaku untuk lihat yang tengah ditangani Stella di kemaluanku. Kesempatan ini Stella mengerjakan dengan penuh kehalusan, dia julurkan lidahnya sampai terkait ujung kepala kemaluanku kembali.

Dia memutar-mutarkan lidahnya pas di ujung lubang kemaluanku. Benar-benar dashyat kepuasan yang kurasakan. Berulangkali badanku bergetar tapi dia masih tetap pada sikapnya. Kadang-kadang dia masukan seluruhnya tangkai kemaluanku dalam mulutnya serta dia permainkan lidahnya di.

"Ooh.. Tel.. enakk.." desahku sembari melepas tangan kiriku dari lubang kemaluannya.

Kupegang kepalanya ikuti pergerakan turun-naik.

"Stella, saya tidak tahann.." kataku rada lirih mencegah ejakulasi.

Akan tetapi pergerakan Stella semakin cepat serta seringkali dia membuka matanya tapi masih mengulum dan kedengar beberapa suara dari dalam mulutnya. "Aaagghh.." desahku keras disertai dengan keluarnya sperma dari dalam tangkai kemaluanku di mulutnya.

Situasi mobil kami ketika itu sedikit tersentak oleh injakan kaki kananku. Saya nikmati tiap sperma yang keluar dalam kemaluanku sampai selanjutnya habis. Stella masih menjilat-jilati kemaluanku dengan lidahnya. Bisa kurasakan lidahnya sapu seluruhnya sisi kepala kemaluanku. Ugh, sangatlah nikmat rasanya. Sehabis bersihkan semua spermaku dengan lidahnya, Stella menuju ke atas.

Kusaksikan ia, nampak ada sejumlah spermaku melekat di samping kanan bibirnya dan pipi kirinya. Saya mulai bergerak membenahi status dudukku, perlahan. Sembari masih digenggamnya tangkai kemaluanku yang telah lemas, Stella bergerak ke atas melumat bibirku, masih berasa spermaku.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Salon Semok

Demikian detik kami bercumbu dan saya pejamkan mata. Selanjutnya dia mengatur tempatnya, dia duduk dan beres-beres busananya. Aku juga mengatur bajuku seadanya. Saya gunakan celana panjangku akan tetapi tidak kumasukkan bajuku. Sekian hari selanjutnya, saya main ke kos Stella serta pada waktu itu juga kami mengikat tali kasih. Awal mula bulan Maret lalu Stella pulang dari Manado sesudah dua minggu dia ada di sana serta dia tak kembali bekerja di salon itu.

Saat ini kami hidup bersama pada tempat di wilayah Grogol. Saat ini dia diterima jadi operator di satu diantaranya perusahaan pemasok jasa komunikasi mobile phone. Dan saya terus jadi animator yang bekerja dalam sesuatu perusahaan di wilayah Kedoya namun saya harus tinggalkan kostku.

Selesai kami hidup seatap, Stella mengaku padaku kalau waktu 6 bulan dia bekerja di salon itu. Dia pernah layani konsumen setianya dan dia berkata jika seluruhnya karyawan yang bekerja di salon itu pun karyawan sex.

Stella tidak mengenal bagaimana asal awalnya. Stella sendiri tidak mengerti apa salon sebuah topeng atau sex merupakan suatu tambahan. Ia berkata kalau buat ajak keluar satu diantara karyawati di sana, satu orang harus bayar dari muka sejumlah Rp 500.000.

Rasanya Jakarta cuma punya kami berdua. Setiap malam sehabis mandi setelah dari kerja atau sehabis makan malam, kami melaksanakan hubungan intim. Tidak tahu hingga sampai kapan seluruhnya akan usai. Kami benar-benar nikmati tiap-tiap hari yang bisa kami lewati dan sudah kami lintasi bersama. 

Saya benar-benar tak perduli dengan asal-usulnya tugas Stella karena kian hari saya kian terbius oleh kepuasan sex dan mataku seolah-seolah tertutup oleh rasa sayangku pada ia.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama