CERITA DEWASA KEENAKAN MEMPERKOSA DOSEN TUBUH BOHAY

CERITA DEWASA KEENAKAN MEMPERKOSA DOSEN TUBUH BOHAY


CERITA DEWASA KEENAKAN MEMPERKOSA DOSEN TUBUH BOHAY, Hasrat-Bispak36 Namaku Ari (nama fiktif), saya yaitu seorang mahasiswa di salah satunya perguruan tinggi tempatku tinggal, saya tenar jadi seorang nerd yang tidak pedulikan wanita alias tidak pernah pengen menjelimet dengan yang bernama kekasihan, tapi nafsu seksku yang tidak tersalurkan ini makin menggelora tiap-tiap saya memandang mahasiswi sekelasku yang mempunyai badan-tubuh menarik, pada akhirnya tiap hal demikian berlangsung saya cuman dapat coli di rumahku sekalian memikirkan dapat ngentot sama mereka. Saya punya kontol yang kemungkinan cukup menyenangkan untukku ialah sejauh 17 cm, gendut dan berurat. WAJIB 4D


Back to story….


Pagi hari ini saya kuliah dengan salah orang dosen wanita muda, kutaksir umurnya kurang lebih 26 tahun, dia merupakan bu rida, akhwat kerudung lebar, belum menikah karena tak ada yang pas tuturnya, Awalnya dia mengajarkan di kelasku, dia kurang begitu menarik perhatianku sebab badannya yang terus ditutupi cadar dan gamis panjangnya, tetapi kian ke sini saya mempunyai fantasi khusus adalah dapat cicipin badannya.


Saya pikir bagaimana metodenya ya supaya dapat cicipin badan beliau ini, saya memperoleh inspirasi untuk memasangkan kamera pengaman yang menyoroti meja beliau, biarpun tidak bisa bukti aneh-aneh namun sedikitnya bisa menyaksikan mukanya yang terus tak mau jika dipotret, ini siang saya lalu memperlancarkan gagasan itu, besok harinya saya ambil rekaman itu serta saya lihat dosen yang kumaksud lagi masturbasi gunakan sebuah dildo dengan mengenakan pakaian komplet di meja kerjanya


Memandang hasil rekaman itu, saya tunggu sampai sore hari bermaksud untuk menggrebek beliau, saat tempat dosen sudah sepi, saya masuk sembunyi-sembunyi tanpa ada nada,dan betul saja kedengar desahan kecil "uhh..sshh", kudekati meja beliau, waktu akan merapat, kuberkata "masih tetap ada orang?", "hhmm..masih" ujarnya sedikit gelagapan, "oh bu rida, belum pulang bu?" Tanyaku, "hhmm belum nih ri" jawabannya mendesah kecil, kusaksikan dari raut parasnya kelihatan kalau dia sedang horny berat, ke-2  tangannya selalu di bawah meja, "ibu kok keringatan? Ini area AC loh" tanyaku, "eee…tadi…anu…" ia tampak was-was, "anu apa bu?" Tanyaku, "itu…saya kembali selesaiin sejumlah buku di sini" ujarnya, kusaksikan rapi saja meja beliau. 


Kudekati beliau, "pengin ngapain kamu?" Tuturnya sedikit terkejut, kuperlihatkan video yang udah kurekam ke beliau, beliau dilihat pucat pasi, "kamu merekam saya?! Pengen apa kamu!" Teriaknya, "tak boleh berang-marah ah bu, sembunyi-sembunyi akhwat seperti ibu begini punyai hasrat besar  ya" jawabku rileks, "gak boleh kurang ajar ya kamu!" Amuknya kembali, "ibu puasin saya atau video ini saya tebar agar banyak mahasiswa lain dapat cabuli ibu?" Tanyaku dengan enjoy, ia terkejut dan tersandar lemas di bangku kerjanya, "ibu minta tak boleh demikian ri, tolong yaa" pintanya, "bisa nggak saya tebar tetapi ibu mesti taatin saya" ucapku sembari buka celana panjang serta cdku, terpasang kontolku yang udah 1/2 tegang, dia mengalihkan mukanya dan berteriak kecil "aih!"


"eleh..berlagak sok buang muka, ini lebih besar loh dari kontol-kontolan yang ibu gunakan di video itu" ucapku dengan enjoy, kedengar tangisan kecil, "udah gak boleh nangis" ucapku, kutarik tangannya yang sekian lama ini belum disentuh lelaki pikirku karena begitu halus menuju kontolku,kupinta dia memegang kontolku serta mengocak perlahan, tangannya menggigil, tapi nurut mengocak, "telah tak boleh nangis sini lihat saja" ucapku sembari menggenggam kepalanya buat melihat menyaksikan kontolku, nampak matanya berkaca-kaca, kudorong kontolku ke bibir kecilnya yang seksi itu, "membuka serta sepong kontol ari bu" ucapku, ia terus tutup mulutnya, saya menjepit keras hidungnya hingga dia kepelikan bernafas dan buka mulutnya, dengan bergas ku tambahkan kontolku ke mulutnya serta kuhentakkan dengan kasar


"ohok…ohok" bu rida terbatuk-batuk, "kalaupun saya tidak ingin kasar, nih hirup saja!" Gertakku, menyaksikan saya menghardik,dia mulai coba menyedot-nyedot palkonku dan memaju mundurkan kepalanya, saya segera ambil camera yang tergolek di meja beliau dan merekam aktivitas beliau nyepongin kontolku, "bu rida, cheese!" Ucapku, dia menatapku serta akan berang lantaran dia sadar saya merekamnya, akan tetapi kutahan kepalanya dengan tanganku, "hhmm..ehhmm.." suaranya terhambat, kuletakkan camera itu di meja beliau kembali, kuraba toketnya di luar gamis biru tua yang dia pakai ini hari, dia kembali memelototiku, saya mengabaikannya serta memulai meremas toketnya, "hhmm..hhmm.." desah kecilnya.


Karena kurasa cukup babak sepongnya, kutarik keluar kontolku serta kuberdirikan badannya, "pengin ngapain kembali kamu!" Gertaknya, kududukkan beliau di meja kerjanya, dan kunaikkan rok biru tuanya sampai kepinggang tampak kaki dan paha mulusnya


dia tidak memakai legging semestinya akhwat lain, dia cuma memakai cd mempunyai motif bunga, kuremas perlahan memeknya di luar cdnya, "ri…cukup…ssh" katanya, kutarik cdnya serta kubuang tidak tahu ke mana, kumelihat memeknya yang berjembut lebat itu dan bibir memek yang semakin dekat, kupermainkan jariku di bibir mekinya buat cari itilnya, selesai kudapatkan, kupijit-pijit itilnya, "sshh…stop ari" pintanya dengan mendesah. Saya lalu masukkan tanganku yang satunya ke gamisnya, cari toketnya, seusai kudapatkan langsung kuremas-remas kembali, dia tampak menggeleng-gelengkan kepalanya seakan menampik permainan tanganku tapi dia masih tetap menikmatinya, "sshh..telah yaa..ari…" desahnya, kumerasakan memeknya mulai becek


"berlaga sok nolak! Ini memek ibu dah becek" ucapku, kuhentikan semua rangsangan, kuarahkan cameraku ke memeknya supaya dapat merekam kegiatan eksekusiku, kudekatkan dan kugesek palkonku ke bibir memek beliau, "sshh…jangan gagahin ibu ri…ibu minta..sshh" katanya sambil mendesis, kumasukkan palkonku berasa ada yang menjejal kontolku, kupijit-pijit kembali itilnya bermaksud buat menggairahkannya, lalu kuhentakkan keras kontolku ke mekinya, "Akkhh! Sakit ari!" Teriaknya dengan kepalanya yang mendangak keatas. Kudiamkan sesaat kontolku di memek bu rida, berasa pijatan memeknya yang nikmat, kumulai mengeluar tambahkan kontolku di memek beliau, "kamu jahat ari! Kamu gagahin ibu!" Gertaknya, lihat dia menyentakku dengan keras

CERITA DEWASA KEENAKAN MEMPERKOSA DOSEN TUBUH BOHAY

saya melecut memeknya dengan keras juga ekspresikan kemurkaanku karena beliau gertak, "Uhh..sshh…perih ari, hentikaaaaann…" desahnya menampik kelakuanku, menyaksikannya makin mendesah kuhentakkan lebih keras kontolku sampai berasa sentuh bibir rahimnya, "akhh..tak boleh dalam sekali ri" desahnya, perlahan-lahan pekikan perihnya beralih menjadi desahan manja, "ahh..kurang ajar kamu..sshh…ohh…", "ari…sshh…ibu ingin keluar…sshh" desahnya, berasa mekinya berkedut-kedut, saya makin memecutnya keras sampai menggoyahkan meja kerja beliau ini, "ohh ibu sampai…sshh" desahnya dituruti dengan semburan hangat cairan cintanya tentang palkonku, berasa semburan kecil di perutku dari mekinya. WAJIB 4D


kudiamkan kontolku biarkan dia nikmati orgasmenya, lalu kugendong beliau dengan kontolku masih menancap di mekinya, kubawa dia serta camera yang sejak dari barusan merekam kegiatan kami ke meja kerja dosen lain, kulepaskan kontolku,nampak darah fresh melekat di tangkai kontolku, lalu kuposisikan badannya membungkuk dan bertopang di meja itu, kukembali menyikatnya dari belakang, "Uhh.." desahnya waktu kontolku masuk memeknya, kugenjot dengan sedikit kasar, kuremas toketnya dari belakang, kutegakkan badannya hingga dia berdiri tegak dengan kontolku masih melecut memeknya, kerudung lebarnya mulai kusut begitu halnya gamisnya lembab lantaran keringat kami, kedengar suara telepon yang kutebak itu merupakan telephone seluler milik dia, "ari setop ri…itu ada telepon..ssh" pintanya


saya terasa jika saya punyai suatu gagasan edan, "ibu jalan ke meja ibu, saat ini dengan kontol saya masih di memek ibu, cepat!" Perintahku, dilihat dia jalan membungkuk bertopang di lututnya, saya masih tetap melecut memeknya tanpa ampun, "ari, ibu letih…udah donk" pintanya sekalian memajukan pahaku biar saya hentikan lecutanku, saya menarik pundaknya buat kembali tegak, kupegang dagunya serta bercakap "jalan saja lah kau lonte! Kau itu lonte saya saat ini! Haha", sekalian lagi memaksain jalan, setelah di meja kerja beliau, dia langsung memperoleh mobile phonenya dengan status menungging bertopang pada meja kerjanya, kulepaskan kontolku untuk ambil camera baru saja ketinggal di meja dosen lain


kusaksikan dia langsung mengusung telephone, "ya sony?" Tanyanya, oh dari adiknya ternyata, kulangsung memercepat jalanku ketujuan beliau, kuposisikan camera untuk selalu merekam kami, dan kembali kugenjot memeknya, secara halus buat memberinya kesenangan untuknya, "pengin jemput mbak yaah..ssh?" Tanyanya, kuperintahkan bu rida untuk aktifkan loudspeaker telephone selulernya, "mbak sakit ya? Jam berapakah sony jemput?" Bertanya adikknya kuatir, "eeenng tak kok son, kakak hhmm baik aja…,ssh kakak pulang naik angkot ajaahh kelak" sebut bu rida dengan mendesah sebab saya gak hentikan lecutanku di memeknya, "oh baik mbak, berhati-hati ya" ujar adiknya di telephone, "hhmm iya dek" katanya. Mengenali telephone itu sudah selesai, kugenjot keras kembali memek beliau, "ohh..ohh..sshh…" desahnya, "ibu pengen keluar kembali ri…sshh" desahnya, "ah cepat benar-benar bu,hhmm" desahku, kutarik keluar kontolku serta kuarahkan kontolku ke anusnya, "eh!eh!eh! Pengin ngapain kamu disana? !" Ujarnya kuatir, sebab kontolku cukup basah dengan cairan mekinya langsung kumasukkan sedikit kontolku ke anusnya


"Akkhh! Pedih ari, tak boleh disana!" Teriaknya, kuhentakkan satu kali lagi kontolku sampai kontolku masuk semuanya di anusnya, "ohh stop ari, sakit…" pintanya, kugenjot lambat sembari kumainkan jariku di memeknya yang membuat kembali mendesah meski kesakitan "aduh…sshh…ahh ari…", saya terasa kalau saya selekasnya muncrat, kutarik kontolku dari anusnya serta kumasukkan ke memeknya yang rapat itu satu kali lagi buat berikan orgasme ke-2  untuk beliau, "ohh…ibu hingga sampai" desahnya dituruti semburan cairan cintanya makin banyak dibanding yang pertama, maka dari itu membasahi lantai, kutarik keluar kontolku keluar memeknya, lalu kuhentakkan satu kali lagi kontolku ke anusnya, "akhh sakit itu ari!" Teriaknya yang baru-baru ini terima orgasme ke-2 , kupercepat lecutanku, "aahh ahh bu saya hingga" desahku disertai dengan 4 kali muncratan pejuku di anus beliau, "ohh perih…sshh" desahnya merasai semburan pejuku di anusnya


selesai bahagia saya menyemprot pejuku, saya ambil kontolku serta badan beliau jatuh ke lantai yang basah dengan cairan beliau, kucari cd beliau, dan kubersihkan kontolku dengan cd beliau, kurekam badan beliau yang terduduk lemas menyender di meja tempat kami memicu gairah barusan, cadar panjang dan gamisnya basah disanggupi keringat, sementara roknya dibasahi cairan cinta, darah fresh serta pejuku yang keluar anusnya. Kulekas pakai busanaku, ambil bra beliau, "saya meminta bh ibu ya, buat bahan coli, oke sayang, tak boleh kadu siapa saja jika tak mau rekaman ini saya tebar, kamu jadi lonte saat ini bu, haha" ucapku di muka parasnya sekalian kukecup dahinya, kedengar tangisan menjadi-jadi dari beliau, kutinggalkan beliau sendiri di ruangan dosen itu dengan rasa senang.


——-


Ini hari yakni 4 hari selesai momen pemerkosaan bu rida yang ari kerjakan di ruangan dosen


——-


Bu Rida


Namaku rida (nama fiktif), saya yaitu salah seseorang dosen anyar di perguruan tinggi yang berada pada kota ini, saya biasa disebut "mbak-mbak akhwat" lantaran saya terus memakai cadar panjang dibarengi gamis serta rok panjang buat tutupi badanku dari tatapan genit beberapa lelaki, badanku kurus tinggi, dadaku tidak besar cuman seukur 34B.


Ini hari merupakan beberapa waktu sehabis saya merasakan bencana pemerkosaan yang telah dilakukan oleh Ari, mahasiswaku. Ini sore saya mesti pulang rada malam lebih kurang jam 9 malam karena banyak pekerjaan yang harus kuselesaikan ini hari. Karena telah termasuk tengah malam, jadi bis yang mengangkat dosen sudah tak bekerja kembali, jadi saya menetapkan untuk pulang memanfaatkan bis transkota, kumenunggu seputar 10 menit di halte depan universitas dan selanjutnya hadir suatu bis transkota yang bakal kutumpangi, kutidak memerhatikan kalau bis itu dipenuhinya oleh laki laki, dan cuman sedikit ada wanita, tapi karena saya takut bila naik angkot jadi saya beranikan diri untuk memakai bus itu, saya tidak memperoleh bangku buat duduk, jadi kumemutuskan buat berdiri, saat ku asyik bergelut dengan gadgetku, kumerasakan ada benda tegang yang menggesek-gesek bokongku yang terkebat rok panjang warna krem ini.


BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama