CERITA DEWASA POLWAN SEMOK MENJADI PELACUR

CERITA DEWASA POLWAN SEMOK MENJADI PELACUR

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA POLWAN SEMOK MENJADI PELACUR, Hasrat-Bispak36 Hujan menyongsong kembalinya Sani ke kota. Namun ke mana maksudnya? Rumah orangtuanya sendiri sudah tak kembali menyambutnya. Keluarga besar? Peristiwa baru saja udah memusnahkan kepercayaannya pada keluarga besarnya. Dengan uang tinggal, Sani cari angkutan ke arah tempat tinggalnya yang paling akhir, asrama polwan. Sehabis kejadian Ryoko tuntas, Sani betul-betul kembali pada sana. Tetapi ia cuma mendapatkan sodoran tas berisi barang pribadinya serta tanggapan dingin dari penjaga di muka.


"Lantaran telah diberhentikan, Anda telah tak punya hak tinggal di sini kembali. Ini sejumlah barang Anda."


Satu kembali maksud Sani. Kombespol Bambang Harjadi. Sani hampir kekurangan uang. Namun ia sukses sampailah dalam rumah besar Bambang Harjadi yang sepi. Lagi-lagi…


"Bapak tak berada pada tempat, lagi ke luar negeri," kata bintara penjaga rumah dari balik kaca sempit pos jaga. 


"Kapan pulangnya?"


"Maaf, Mbak ini pentingnya apa ya? Bapak ke luar negeri untuk pekerjaan negara. Jika tak ada kepentingan penting, saya tak dapat tolong."


Sani tidak dapat ajukan pertanyaan seterusnya sebab sang penjaga langsung tutup gordin jendela kaca pos jaga. 


Habis…! Sehabis lembaga serta keluarga, Bambang Harjadi juga udah matikannya. Tidak ada kembali manusia yang ingin membantu JuaSani. Dengan cara goyah dan jiwa tergoyang ia jalan terseok jauhi rumah Kombes Bambang, saluran air matanya gak nampak di tengahnya siraman hujan deras.


Seandainya ada Ryoko…

Ryoko udah kau khianati!


Namun ia penjahat!


Apakah beda dengan diri kamu? Biarpun penjahat, malah Ryoko tidak mengkhianatimu kan?


Mana beberapa orang baik? Mana keluargamu? Mana lembagamu? Mereka orang baik kan? Tidakkah malahan beberapa orang baik mengkhianatimu?


Nyaris dua jam Sani jalan gak pasti arah, dan hujan selalu turun dengan deras. Sani tidak perduli kembali, dia serius kehilangan pegangan. Berulang-kali ia tergelincir, serta terciprat saat kendaraan lewat di sebelahnya. TEET TEEET! Sani melihat. Seseorang pengendara motor ada pada sampingnya, serta berucap padanya,


"Ojek, Non?"


CERITA DEWASA POLWAN SEMOK MENJADI PELACUR

Sesaat Sani terheran. Lantas ia memilih untuk naik ojek itu. Ke mana pun dibawa, ia gak peduli…


"Ke mana?"


Sani menggumam gak terang. Tetapi sang tukang ojek seakan mengerti… serta ojek lantas melesat tembus hujan, di tengahnya kota yang ketujuan senja.


Mendekati malam…


"Penonton. Kasus penangkapan jaringan prostitusi Ryoko yang mengikutsertakan pelaku polwan membuka kembali set anyar waktu sekian hari ini dalam masyarakat mulai tersebar video porno yang diperhitungkan diaktori JP, pelaku polwan itu.  Walau begitu Kepolisian menyebutkan video itu tidak ada hubungan dengan kejadian ini serta bukan sertakan JP. JP sendiri dijumpai udah distop secara tidak hormat sebab bisa dibuktikan melaksanakan pelanggaran code etik…" Tayangan info malam lagi menyajikan perihal-perihal yang menghunjam Sani.


"Maati'iiin TV-nyaaa…" nada Sani meratap panjang ditingkahi gelak tawa sejumlah lelaki.


Mereka sedang ada di dalam satu warung kecil di area jorok, di tengah-tengah asap rokok, kulit kacang, dan botol-botol minuman keras. Suara berbicara Sani melantur lantaran ia sendiri telah tak kuat membawa kepalanya dari meja. Ia mabok. Ia dibawa ke warung itu oleh sang tukang ojek dan dibuat mabok.


"Eh saya ada videonya yang berada pada tivi itu loh!" heboh seorang laki laki di dekat Sani. "Gua diberi sama sang Kus tukang pulsa di muka. Pengen menonton gak?"


Kawan-kawannya merubung. Orang itu memutar video di HP-nya. Bunyinya diperkuat. Serta kedengarlah desah gairah Sani di warung itu.


"Oh! Ahh! Entot akuu!! Ngh! Nguhh!"


Beberapa laki laki itu, tukang ojek, preman, pedagang asongan, tukang parkir, pengangguran, ketawa dan memberi komentar saru menyaksikan kesenangan kecil di tengah-tengah dinginnya hujan yang bersambung hingga malam serta mengguyuri warung itu.


"Eh Non, pengin turut tonton film sengit gak?" Sang tukang ojek barusan memboncengkan Sani membawa kepala Sani maka Sani dapat lihat video di HP temannya.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Orang temannya kembali, kayaknya preman, mengelus paha Sani. Sani yang mabok tidak mampu menantang saat dimainkan sesuai itu. Di atas meja warung ada juga koran murahan yang mengekspos sejumlah poto Sani sewaktu lagi menyusup jadi pelacurnya Ryoko. Video itu terang dari camera video Ryoko yang diambil pada waktu penangkapan di dermaga, dan beberapa foto berawal dari penyidikan Savitri. Semisalkan Sani masih berpikir jernih, ia pantas sangsi dengan bocornya seluruh bukti itu ke pers—pasti ada permainan orang dalam. Akan tetapi bergelas-gelas minuman keras telah mengaburkan akalnya. Sang preman raih paras Sani dan menciumnya dengan paksakan. Berbau alkohol di satu mulut berbicara berbau alkohol di mulut lain. Beberapa kawannya malahan tepok tangan serta menyemangati. Mereka tidak jelas, tak perduli, siapa wanita elok kepanikan yang dibawa sang tukang ojek ke arah tempat kongkow mereka itu. Alkohol dan video porno memancing birahi mereka dan ketepatan ada wanita…


"Lonte yang lu membawa cakep ya. Persis yang di video!" kata sang pemilik HP.


"Asal-asalan lu, yang di video kan polwan?"


"Eh telah tengah malem nih. Saya pengin tutup!" kata seorang, kelihatannya pemilik warung. "Mari bayar, tidak boleh di ngutang! Lu pada membuka botol saja hingga sepuluh…"


Sang tukang ojek lalu katakan, "Sori Bang, gua kagak ada uang. Ni cewek saja menumpang gak bayar. Namun kalau gua bayar pakai ia saja bagaimana?"


"Niat lu apa bayar gunakan ia?" kata sang pemilik warung.


"Lu bisa gunakan ni cewe seenak lu, bagaimana?" sang tukang ojek tawarkan.


Sementara sang tukang ojek usaha ‘menjual' Sani, sang preman lagi menciumi serta menggerayangi Sani. Ia lalu memaksakan Sani minum satu gelas minuman keras kembali.


"Oke," kata sang pemilik warung sekalian melihat tamu wanitanya yang mabok itu. "Tetapi aku terlebih dulu yang pakai ia. Aku kagak pengin sisa elu pada."


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


"Tutup dahulu warungnya," kata sang tukang ojek. Sang pemilik warung langsung tutup jendela dan pintu warung. Beberapa orang di situ singkirkan semuanya yang ada pada atas meja, lalu mengusung badan Sani serta meletakkannya celentang di atas meja, dipersiapkan menjadi tempat pelepasan hasrat.


Pagi…


Sani terjaga dari tidur dengan kepala sakit, hangover. Badannya berasa linu, semuanya ototnya pegal. Bisa ia rasakan kulit punggungnya sentuh alas kayu—Dia sadar ia tertidur telanjang. Perlahan-lahan ia buka mata dan dilihatnya sinar matahari yang udah cukup tinggi.


"Ahh…" rintihnya, terasa kepalanya sakit.


"Udah bangun?" kedengar suara wanita di dekatnya.


"Kepala… sakit…" keluh Sani.


"Beberapa minum sampai ketiduran di sini ya?"


"Auhh… gak tau… Tubuh… sakit semua…" Sani hanya dapat berbicara putus-putus. Ia belum menyaksikan siapa wanita yang bercakap dengannya.


"Sampai gak gunakan pakaian ini. Mari, bangun, pakai busana dahulu."


Sani bangun dengan kerepotan, lalu pakai kembali busananya yang berantakan. Ia lantas sadar di vaginanya ada sejumlah sisa sperma. Ia terpikir peristiwa-kejadian sama waktu masih menyaru, ia tertidur setelah layani laki laki, ditinggalkan demikian dengan benih mereka dalam dianya.


"Ada… kamar mandi di sini?"


"Ada air berada di belakang," kata sang wanita sembari menunjuk. Sani sekarang dapat lihat ia: wanita 40-an dengan rambut keriting, paras keras yang tetap sedikit tersisa kecantikan, tank kampiun kusam, serta kuku bercat merah yang gak rapi.


Sani ke arah belakang warung, dari sana ada WC jongkok simple yang saru dengan ember serta gayung. Mencegah jijik, ia bersihkan diri sekedarnya, lalu kembali pada tengah warung.


"Tukasnya Alip kamu ingin cari kerja di wisma?"


"Alip? Wisma?"


"Tukang ojek. Barusan pagi ia omong membawa kamu kesini tukasnya kamu ingin cari kerja."


Sani rada kebingungan.


"Kebingungan? Anyar pertama kesini yah? Tempat ini namanya Kalirotan," sang wanita memperjelas, sekalian menghidupkan rokok.


CERITA DEWASA POLWAN SEMOK MENJADI PELACUR

"Kalirotan. Oh…" Sani tahu nama itu. Nama salah satunya lokalisasi kelas bawah di kotanya. Posisinya 1/2 legal.


"Oh ya kenalin. Nuri…" kata wanita itu sekalian menyalami. "Betul pengen kerja di wisma? Kamu cukup cakep. Di tempatku saja pengin?"


Sani termenung mengolah penawaran wanita itu.


"NGENTOT!!"


"MINGGAT LU BANGKE!!"


BUKK! BRAK! DUGG!!


Seseorang laki laki jatuh di jalanan. 2 orang lelaki lain menyepak serta menginjaknya. Laki laki yang jatuh itu kerja keras berdiri serta selanjutnya sukses kabur. 2 orang yang menyerbunya mencela.


"Ooii ribut-ribut apa sich itu?" teriak Mami Nuri dari dalam warung tendanya.


"Orang main tak bayar Mbak!" orang baru saja menyepaki berteriak membalasnya.


"Ramai benar-benar sich," 


Omel Mami Nuri sekalian melihat ke jalan. Seorang laki laki berdiri di luar warung. Bapak-bapak 1/2 baya, kumisan, dengan rambut tipis serta baju kusam. Gantenggnya seperti karyawan rendahan, lelaki yang tidak berhasil mendapatkan kesuksesan meskipun sebenarnya usia produktifnya nyaris habis. Tetap Mami Nuri menyambutnya secara bagus, mempersilahkannya duduk di sofa depan dan tanpa disuruh langsung memberikan botol minuman. Mami Nuri lalu panggil anak buahnya. 5 orang wanita langsung merapat serta menempatkan diri di muka sang bapak. Wujud mereka beraneka macam, dari ABG kurus kering hingga sampai STW montok. Berbau jenis-jenis wangi-wangian murahan berbenturan di hidung sang bapak. Beberapa pelacur kelas bawah itu usaha tampil seksi, obral belahan dada dan paha, akan tetapi kesan-kesan murahan tidak dapat lenyap. Tetapi sang bapak berasa ini malam keberuntungannya. Di lokalisasi kelas bawah yang ia singgahi itu, nyatanya juga ada yang cukuplah. Ia menunjuk wanita yang ada dalam tengah. Wanita itu kenakan blus tiada lengan putih tipis dengan bra hitam berenda membayang di belakangnya, rok superpendek kotak-kotak, sepatu hak tinggi. Rambut panjangnya dikuncir ekor kuda, maka sepasang telinganya yang digelantungi anting lingkaran dilihat. Walau riasannya semenor lainnya, dengan bedak tebal, lipstik merah, eyeshadow biru, dan bulu-bulu mata palsu, mukanya terus lebih elok. 


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sang bapak pilih ia. Sang bapak memutuskan Sani. Telah dua minggu Sani ada di sana, melacur di warung remang-remang Mami Nuri. Ia betul-betul berasa tidak punyai harga diri kembali setelah dibuat malu di mata masyarakat, disingkirkan, dibuang orang-tua, dikhianati keluarga, serta paling akhir digilir oleh sekumpulan begundal kelas teri di saat mabok. Karenanya ia juga gak pikir beberapa macam di saat Mami Nuri menjajakan tugas. Ia tidak terasa dirinya sendiri wanita baik. Apalah kembali ia disamping sama yang ditudingkan penjuru dunia, semuanya orang padanya? Ia pelacur. Lonte. WTS. Disini area yang patut untuknya, di mana seluruh orang didalamnya gak punyai harga diri. Di mana semua wanitanya mengangkangkan kaki untuk uang. Sani tersenyum serta menggamit sang bapak keluar warung remang-remang Mami Nuri, selepas sang bapak bayar minuman yang tidak disuruh dan harga kemahalan. Mereka tuju kamar tempat kencan—sebenarnya tenda tertutup dengan tempat tidur bambu serta kasur didalamnya. Dari tenda-tenda lain kedengar desahan dan rintihan palsu beberapa pelacur murahan yang lagi bekerja. Satu-dua preman berjaga-jaga di situ. Seperti tersebut kehidupan Sani saat ini, intinya sama dengan tugasnya di bawah Ryoko dahulu, tetapi kelasnya selisih jauh. Dari kamar hotel bintang lima ke warung tenda. Dari juta-an ke seratusan ribu. 


Dari pebisnis, petinggi, pejabat ke pengemudi, kuli, preman. Sani gak repot membawa berbicara atau berteman sang bapak, dia lekas menanggalkan baju lelaki hidung belang itu, lalu menelanjangi diri. Buat memancing hasrat, ia menciumi sekujur badan sang bapak yang tiduran di tempat tidur. Tangan, lengan, ketiak, leher, belakang telinga. Turun ke dada, perut, dan pada akhirnya kemaluan. Sang eks polwan langsung menjulurkan lidahnya dan menjilat-jilati kepala burung sang bapak seperti nikmati lolipop. Keterampilan blowjobnya yang paling terasah di saat bekerja untuk Ryoko gak raib. Selepas membasahi semua kepala burung itu dengan liur, lidahnya bergerak turun sejauh tangkai, menggelikan pelir, serta terus turun hingga lubang anus.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang hidung belang terasa geli-geli nikmat dibegitukan, ia sungguh-sungguh mujur memperoleh service kelas atas pada tempat murahan itu. Lantas Sani mengangkangi badan sang bapak serta memasukkan penis yang basah dengan liur itu dalam vaginanya.


Ia sudah tak berpikiran gunakan kondom—dia gak perduli kembali dengan dirinya sendiri, gak perduli efek hamil maupun penyakit. Sani tersenyum palsu pada saat ia mulai menggoyang-goyang tamunya perlahan, lalu ia tundukkan badan di depan sekalian memeluk kepala sang bapak biar nikmati payudaranya. Sang bapak dengan berbahagia menyusu ke Sani. "Uhhh!! Isep Mas!" bujuk Sani.


Yang cukup di luar pendapat, rupanya ereksi sang bapak bertahan lama. Sani melecutnya sampai ia sendiri orgasme, tetapi tamunya masih tetap tegang. Mereka lantas ubah status jadi misionaris, dan sang bapak memecutnya lumayan lama, barangkali 20 menit, hingga ia mandi keringat dan sang bapak pucat.


"Kok tidak keluar-keluar sich! Gunakan obat kuat ya?" maki Sani kecewa. Sang bapak nyengir. Rupanya kejantanan hasil dibeli dalam bingkisan! Satu kali lagi Sani orgasme, namun ia gak menikmatinya. Vaginanya telah berasa kering sebab kelamaan difungsikan.Pada akhirnya sang bapak ejakulasi pula, walau disongsong paras cemberut Sani. Sialan! Umpatnya dalam hati. Bapak itu menyimpan uang di atas tempat tidur dan mengeloyor pergi. Sani tergelimpang mengangkang, ngilu. Tetapi kerjaannya belum usai. Kecantikan alami Sani sudah bikin beberapa lelaki hidung belang menyemut ingin nikmati kemulusan badannya. Serta barusan Sani bangun serta memakai handuk untuk tutupi badan bugilnya, pintu tempat tempat pertarungannya barusan telah buka dengan paksakan. 


3 orang preman mabok dan wajahnya gahar masuk dengan semaunya, Salah seorang pada mereka yang kayaknya pimpinan gerombongan itu lantas buka resleting celana jeans kusamnya. Sani masih tidak kuat buat menentang, selangkangannya masih perih sehabis digempur penis bandot tua konsumen awal mulanya, serta dia memang tidak ingin kembali menantang. Dia membebaskan saja sang preman menjambak rambutnya, memaksain berlutut di lantai yang cuman diaci seadanya.


CERITA DEWASA POLWAN SEMOK MENJADI PELACUR

Lututnya lumayan sakit karena terbentur semen kasar, serta perih sewaktu dia dipaksakan beringsut dekati selangkangan si preman. Preman itu sekali-kali tidak berperasaan, dengan kasar dia menjejali penis kotor dan berbau milik dia ke mulut elok si gadis yang sekarang terselak, dan usaha semestinya untuk mengesankan lelaki yang sudah bayar badannya untuk berikan servis terpilih. Sementara dua temannya mulai menelanjangi diri sendiri, lalu memulai melingkari Sani… 


lalu memaksakan si gadis men-deepthroat penis mereka juga.  Ah… semisal Sani tahu bila banyak preman itu benar-benar gak bayar satu rupiah lantas buat nikmati badan eloknya! Andaikata Sani tahu jika Mami Nuri saat ini lagi mengurut dada sebab harus membebaskan unggulannya jadikan penghasilan uang keamanan yang benar-benar teratur ditagih banyak preman.  Serta Mami Nuri cuma dapat mendesah dengar rintihan Sani, erangan si gadis, dan jerit terhenti wanita itu bersamaan badannya yang diberlakukan bagaikan binatang oleh ke-3  preman. Selanjutnya Mami Nuri cuma dapat terisak perlahan waktu dia masuk ke kamar dan menyaksikan Sani terlentang tidak sadarkan diri tidak memiliki daya, semprotan sperma penuhi muka, payudara serta sisi badannya yang lain… Vagina si gadis bengep, dan anusnya membuka…


Nyaris 5 bulan Sani menjalankan kedudukan menjadi pelacur kelas teri. kecantikannya tidak redup, sampai kenggunannya tambah terpancar meski dia tidak memakai banyak dandanan seperti beberapa rekannya yang berhias begitu menor buat mengundang perhatian lelaki hidung belang. Dandanan Sani yang simpel, bahkan juga hampir tidak bermake-up jadi membutanya jadi sangatlah anggun, serta mengakibatkan banyak lelaki yang menghendaki service dari dirinya sendiri. Kecantikan alaminya, kepasrahan keseluruhan yang dilakukan bikin konsumen setianya demikian menggemari dianya. Dan demikian keseluruhan service yang diberi Sani sampai banyak konsumennya tidak akan mengenal jika si gadis mulai memanipulasi orgasmenya.


Ya, seperti umumnya banyak pelacur yang terus-terusan layani laki laki, Sani mulai terasa rangsangan pada vaginanya mulai menyusut. sampai dia mulai beradegan buat bikin banyak tamunya terasa ibarat lelaki top.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Meski faktanya bila tidak dikarenakan obat kuat, karenanya dalam perhitungan 3 sampai 5 menit jadi beberapa lelaki itu telah berejakulasi dalam rahimnya…


Serta sepanjang 5 bulan itu, keterkenalan yang didapat Sani mulai membuat seorang pelacur yang sesungguhnya masih lebih muda dari Sani terasa tersaingi. Karena sebelumnya Sani ada dirinya-lah unggulan di semuanya kompleks Kalirotan.


"Bang…" desah Mira, pelacur belia itu sekalian membelai dada bagian Margo, kepala preman Kalirotan yang paling ditakuti.


"Apa?" kata Margo perlahan akan tetapi dengan suara berani.


"Saya gak sukai dengan sang Sani…" desah Mira dengan manja, bibirnya yang bergincu merah muram ibarat anak kecil yang mau jadi perhatian.


"Sani yang mana?" bertanya Margo sekalian lalu, meski sesungguhnya dia bisa mengira wanita yang mana dimaksud Mira, lantaran dia sendiri udah sekian kali mencicip kehangatan serta servis keseluruhan si gadis yang diberi dengan cuma-cuma selaku bonus pembayaran uang keamanan dari Mami Nuri. Terhitung saat tanpa dengan jijik dan geli wanita itu menjilat bersih penisnya yang baru-baru ini menghamburkan benih di anus si gadis…


BERSAMBUNG

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama